Hidup Menunggang Takdir!
Sungguh tidak terasa, perjalananku dalam menunggang takdir kehidupan ini, sejak 6 September 1976 sudah mencapai 32 tahun, artinya perjalanan wisata hidup ini sudah mendekati terminalnya, minimal sudah hampir setengahnya, malaikat Rokib dan ‘Atib yang tidak bosan mencatat setiap kisah dalam perjalanan ini, sudah siap tutup buku dan melaporkannya kepada The Owner kehidupan ini. Malaikat Izroil yang selama ini menjadi badan pengawas umur sudah siap memijat tombol stop kontak ajalku.
Bumi yang selama ini diinjak, sudah siap menelan jasadku. Akankah aku sanggup mengukir kisah sisa perjalanan ini dengan tinta emas, yang akan laku dijual kepada Allah SWT?
Kadang aku menangis, saat aku lihat diri ini di depan cermin, yang kadang begitu angkuh, begitu egois, begitu banyak topeng yang dipakai untuk menutupi dosa-dosa selama ini, padahal sesungguhnya Engkaulah yang menciptakan raga ini, dan Engkau pula yang akan mengambil kembali.
Ya Tuhanku, tatkala aku bercermin, tampak sosok yang sering kulihat, sangat sering kupAndang, namun aneh..sepertinya aku belum mengenalnya dan terasa begitu asing, siapakah diriku, darimana aku, dan hendak kemana kuberjalan?
Tatkala kupandang wajah ini, hatiku bertanya... apakah wajah ini, yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga ataukah wajah ini yang akan hangus.. legam dalam neraka jahanam.
Tatkala kutatap mata ini, hatiku bertanya, mata inikah yang akan menatap roh-roh, menatap wajah Allah, menatap sosok Rasulullah, dan menatap kekasih-kekasih Allah, atau justru mata ini yang akan terbelalak..melotot..
dan terurai di neraka jahanam, akankah mata penikmat maksiat ini akan menyelamatkanku, wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini.
Tatkala kutatap mulut, apakah mulut ini yang kelak
akan berdesah penuh kerinduan mengucap “ Laa ilaha illallah “ saat malaikat maut datang menjemput,
ataukah mulut yang menganga dengan lidah menjulur keluar, dengan lengking pekik jeritan pilu, yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengaran ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zakum jahanam, yang getir penghangus... penghancur setiap kelu.
Apakah gerangan yang engkau ucapkan, wahai mulut yang malang, berapa banyak dusta yang engkau ucapkan,
berapa banyak hati-hati yang remuk, dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam, berapa banyak kata-kata manis madu, yang palsu yang kau ucapkan untuk menipu, betapa jarangnya engkau jujur, betapa langkanya engkau menyebut nama Tuhan dengan tulus, betapa jarangnya engkau syahdu memohon,
agar Tuhanmu mengampunimu.
Tatkala kutatap tubuhku... apakah tubuh ini yang kelak akan penuh cahaya, bersinar bersuka cita bercengkrama di surga sana, atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur, mendidih didalam lahar membara Jahanam, terpanggang tanpa ampun..derita yang tak akan pernah berakhir.
Wahai tubuh... berapa banyak maksiat yang kau lakukan, berapa banyak orang-orang yang kau zalimi dengan tubuhmu, berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang ditindas dengan kekuatanmu, berapa banyak yang merindukan pertolongan yang kau acuhkan tanpa kau peduli padahal kau mampu, berapa banyak hak-hak yang kau rampas
Ketika kutatap tubuh....... hai tubuh seperti apakah gerangan isi hatimu. apakah isi hatimu sebagus kata-katamu, atau seburuk daki-daki yang melekat di tubuhmu
apakah hatimu segagah ototmu, ataukah selemah daun-daun yang mudah gugur apakah hatimu seindah penampilanmu atau sebusuk kotoranmu betapa beda dengan apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi, betapa beda.. beda sekali apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi.
Oh... betapa ..aku telah tertipu, aku tertipu oleh topeng, betapa yang kuhias selama ini hanyalah topeng,
betapa pujian yang berhamburan..
hanyalah memuji topeng, betapa yang indah ternyata hanyalah topeng, sedangkan aku..hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus.
Aku tertipu. Aku malu ya Allah, aku tertipu.
Ya Allah, selamatkan hamba-Mu ini..
Baca lebih lengkapnya dalam buku ”Indahnya Berbisnis dengan Tuhan”, seri satu (Life Management Series 1) karya Ust. Ayi Muzayini E.K, dengan pengantar DR. Hidayat Nur Wahid,MA. Penerbit Fatihah Publishing, Buku ini akan menemani Anda menuju apa yang Anda inginkan. Diangkat dari kisah nyata yang sangat istimewa dan penuh haru. Terdiri dari 10 bagian kisah yang unik dan penuh inspiratif. Tebal 296 halaman dengan harga konsumen Rp.58.000 (sudah termasuk ongkos kirim). Harga distributor Rp.30.000,- (minimal pengambilan 60 buku). Segera pesan, persediaan terbatas.
Pemesanan, masukan dan tanggapan dapat dikirim ke Jl.Pesantren No 55A 03/05 Kreo Selatan Larangan Tangerang 15156. HP 0813.8244.2222 Telp. (021)-68.99.23.24 – 7388.41.52 Fax (021)-585.45.01 Email : ayi.okey@gmail.com www.ayi-ibet.blogspot.com
Sungguh tidak terasa, perjalananku dalam menunggang takdir kehidupan ini, sejak 6 September 1976 sudah mencapai 32 tahun, artinya perjalanan wisata hidup ini sudah mendekati terminalnya, minimal sudah hampir setengahnya, malaikat Rokib dan ‘Atib yang tidak bosan mencatat setiap kisah dalam perjalanan ini, sudah siap tutup buku dan melaporkannya kepada The Owner kehidupan ini. Malaikat Izroil yang selama ini menjadi badan pengawas umur sudah siap memijat tombol stop kontak ajalku.
Bumi yang selama ini diinjak, sudah siap menelan jasadku. Akankah aku sanggup mengukir kisah sisa perjalanan ini dengan tinta emas, yang akan laku dijual kepada Allah SWT?
Kadang aku menangis, saat aku lihat diri ini di depan cermin, yang kadang begitu angkuh, begitu egois, begitu banyak topeng yang dipakai untuk menutupi dosa-dosa selama ini, padahal sesungguhnya Engkaulah yang menciptakan raga ini, dan Engkau pula yang akan mengambil kembali.
Ya Tuhanku, tatkala aku bercermin, tampak sosok yang sering kulihat, sangat sering kupAndang, namun aneh..sepertinya aku belum mengenalnya dan terasa begitu asing, siapakah diriku, darimana aku, dan hendak kemana kuberjalan?
Tatkala kupandang wajah ini, hatiku bertanya... apakah wajah ini, yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga ataukah wajah ini yang akan hangus.. legam dalam neraka jahanam.
Tatkala kutatap mata ini, hatiku bertanya, mata inikah yang akan menatap roh-roh, menatap wajah Allah, menatap sosok Rasulullah, dan menatap kekasih-kekasih Allah, atau justru mata ini yang akan terbelalak..melotot..
dan terurai di neraka jahanam, akankah mata penikmat maksiat ini akan menyelamatkanku, wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini.
Tatkala kutatap mulut, apakah mulut ini yang kelak
akan berdesah penuh kerinduan mengucap “ Laa ilaha illallah “ saat malaikat maut datang menjemput,
ataukah mulut yang menganga dengan lidah menjulur keluar, dengan lengking pekik jeritan pilu, yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengaran ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zakum jahanam, yang getir penghangus... penghancur setiap kelu.
Apakah gerangan yang engkau ucapkan, wahai mulut yang malang, berapa banyak dusta yang engkau ucapkan,
berapa banyak hati-hati yang remuk, dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam, berapa banyak kata-kata manis madu, yang palsu yang kau ucapkan untuk menipu, betapa jarangnya engkau jujur, betapa langkanya engkau menyebut nama Tuhan dengan tulus, betapa jarangnya engkau syahdu memohon,
agar Tuhanmu mengampunimu.
Tatkala kutatap tubuhku... apakah tubuh ini yang kelak akan penuh cahaya, bersinar bersuka cita bercengkrama di surga sana, atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur, mendidih didalam lahar membara Jahanam, terpanggang tanpa ampun..derita yang tak akan pernah berakhir.
Wahai tubuh... berapa banyak maksiat yang kau lakukan, berapa banyak orang-orang yang kau zalimi dengan tubuhmu, berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang ditindas dengan kekuatanmu, berapa banyak yang merindukan pertolongan yang kau acuhkan tanpa kau peduli padahal kau mampu, berapa banyak hak-hak yang kau rampas
Ketika kutatap tubuh....... hai tubuh seperti apakah gerangan isi hatimu. apakah isi hatimu sebagus kata-katamu, atau seburuk daki-daki yang melekat di tubuhmu
apakah hatimu segagah ototmu, ataukah selemah daun-daun yang mudah gugur apakah hatimu seindah penampilanmu atau sebusuk kotoranmu betapa beda dengan apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi, betapa beda.. beda sekali apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi.
Oh... betapa ..aku telah tertipu, aku tertipu oleh topeng, betapa yang kuhias selama ini hanyalah topeng,
betapa pujian yang berhamburan..
hanyalah memuji topeng, betapa yang indah ternyata hanyalah topeng, sedangkan aku..hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus.
Aku tertipu. Aku malu ya Allah, aku tertipu.
Ya Allah, selamatkan hamba-Mu ini..
Baca lebih lengkapnya dalam buku ”Indahnya Berbisnis dengan Tuhan”, seri satu (Life Management Series 1) karya Ust. Ayi Muzayini E.K, dengan pengantar DR. Hidayat Nur Wahid,MA. Penerbit Fatihah Publishing, Buku ini akan menemani Anda menuju apa yang Anda inginkan. Diangkat dari kisah nyata yang sangat istimewa dan penuh haru. Terdiri dari 10 bagian kisah yang unik dan penuh inspiratif. Tebal 296 halaman dengan harga konsumen Rp.58.000 (sudah termasuk ongkos kirim). Harga distributor Rp.30.000,- (minimal pengambilan 60 buku). Segera pesan, persediaan terbatas.
Pemesanan, masukan dan tanggapan dapat dikirim ke Jl.Pesantren No 55A 03/05 Kreo Selatan Larangan Tangerang 15156. HP 0813.8244.2222 Telp. (021)-68.99.23.24 – 7388.41.52 Fax (021)-585.45.01 Email : ayi.okey@gmail.com www.ayi-ibet.blogspot.com
Posting Komentar
Posting Komentar