Pada Oktober 2018, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengatakan, lembaga pangan dunia (FAO) mencatat produksi ikan global terus meningkat dari waktu ke waktu, bahkan pertumbuhan kebutuhan ikan global justru terus tumbuh hingga melebihi populasi penduduk di dunia. Diprediksi Budidaya Lele akan menjadi Potensi Primadona Ekspor Indonesia Selanjutnya.
Mengingat besarnya peluang tersebut,perlu adanya strategi pengembangan industri budidaya lele berkelanjutan. Tujuannya sudah jelas, yakni untuk menggenjot produksi lele secara nasional dan memenuhi kebutuhan konsumsi ikan lele dan juga untuk memasok permintaan lele dari mancanegara.
Menurut Dirjen Perikanan, Setidaknya diperlukan tiga Strategi utama yang harus dijalankan agar produksi nasional lele bisa digenjot. Strategi pertama, adalah mengembangkan skala usaha budidaya menjadi sebuah industri yang berbasis teknologi berkelanjutan. Strategi tersebut, harus didorong secara holistik melalui pengembangan industri perbenihan, sistem produksi pembesaran, pengembangan input produksi lebih efisien, pakan mandiri, dan industri pengolahan ikan.
Strategi kedua yang harus dijalankan oleh para pembudidaya, adalah peningkatan daya saing produk. Strategi tersebut wajib diterapkan, karena produk lele di masa mendatang akan berorientasi pada ekspor dan itu menuntut peningkatan daya saing produk. Cara paling ampuh untuk mencapai tujuan tersebut, adalah dengan meningkatkan jaminan mutu dan keamanan pangan.
Strategi ketiga adalah mendorong terciptanya efisiensi produk. Strategi itu, terutama untuk menciptakan bagaimana proses produksi bisa lebih efisien dan simpel dengan tetap mengutamakan kualitas mutu dari setiap produk.
Dengan demikian, kita memahami bahwa, terbuka lebar peluang dalam bisnis budidaya Lele yang dapat dioptimalkan oleh para pelaku bisnis dimana potensi pasar yang dapat ditembuk tidak hanya domestic namun juga pasar mancanegara
Posting Komentar
Posting Komentar