Dahsyatnya Cinta dan Rahasia Ilahi
Duapuluh tahun yang lalu, tepatnya tahun 1986 Penulis berhenti sekolah dasar, karena tidak ada biaya. Satu tahun kemudian merantau ke Jakarta, dengan terlebih dahulu menjadi kuli panggul singkong untuk ongkos perjalanannya. Lalu berjalan kaki sejauh 25 km di jalan setapak yang curam dan licin untuk mencapai jalan aspal, karena tidak cukup uang untuk naik ojek. Walau usia penulis baru sepuluh tahun, namun harumnya aroma Jakarta membuat jalan jauh menjadi sangat dekat. “Jakarta mah hebaat, loba hiburan jeng loba duit. Pokonamah genah jeng alus“. Demikian promosi sepupu penulis, yang sudah dua tahun merantau di Jakarta.
Kenyataannya, Jakarta sangat beda dengan bayangan penulis. Sampai di kota metropolitan, penulis menjadi kernet jahit. Setiap malam, tidur beralaskan bahan levis dan terkadang tidur di atas mesin obras. Ruangannya sangat sempit, bau, panas dan pengap. Namun apalah daya, keadaan memaksa untuk tetap bertahan. Lalu, tiga bulan kemudian takdir mengantarkan penulis ke Panti Asuhan. Tempat bernaung anak-anak yang dianggap sebagian orang kelas rendahan. Enam tahun lamanya penulis menjalani takdir di Asrama yatim. Selama itu pula mendapatkan suka duka kehidupan yang sangat berliku.
Perjalanan takdir kehidupan terus berjalan. Ujian semakin terasa berat. Ayah penulis sakit reumatik kronis dan TBC berat. Sungguh penulis sangat sedih karena tidak mampu membiayainya di Rumah Sakit. Tiga tahun kemudian ayah meninggal dunia dalam usia sangat muda (43 tahun). Ayah wafat meninggalkan empat anak yang masih bersekolah. Akhirnya semua tanggung jawab ayah berpindah ke pundak penulis sebagai anak laki-laki tertua. Sungguh, cobaan dan ujian ini kadang terasa sangat berat. Pada saat itu penulis belum tahu bahwa ujian dalam perjalanan takdir itu akan menjadi pintu karunia terbesar dalam hidup ini. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid (57) : 22)
Perjalanan takdir ini semakin melaju menuju terminal- nya. Walau terasa sangat berat dengan kerikil dan duri kehidupan yang sangat berliku. Namun tiada sungai yang tidak berhulu. Penulis sangat yakin dengan janji Allah “Bahwa setelah kesusahan pasti ada kemudahan dan bersama kesusahan pasti disertai kemudahan yang lain”. (QS.Al-Insyiroh (94):5-8). Janji Allah ini benar-benar telah penulis temukan dan rasakan dalam banyak kenikmatan hidup. Salah satunya adalah kemudahan hadirnya buku ini kehadapan pembaca sekalian.
Sesungguhnya, inspirasi buku ini berawal dari kisah istimewa perjalanan takdir penulis untuk bisa belajar di Annajah (dulu Darunnajah) Jakarta. Walau anak kampung yang sangat udik, tetapi atas bimbingan guru, do’a dan anugerah Allah, penulis selalu berada di ranking tiga besar. Hidup di panti asuhan tidak menjadi kendala untuk bangkit dan menjemput prestasi. Sehingga pada tahun 1993 penulis dapat meraih tiket beasiswa di Negara Kuwait, negeri Petro Dollar yang sangat kaya dengan minyak. Sungguh karunia Allah SWT yang sangat besar. Dan setelah penulis berada di Kuwait, nikmat demi nikmat terus mengalir bak air terjun yang terus mengisi garis takdir kehidupan penulis. Salah satunya, Allah kuatkan mental penulis untuk menghadapi takdir sepahit apapun.
Diusia 19 tahun penulis dianugerahi kesempatan study banding ke negara-negara ASEAN. Tujuan utamanya adalah untuk mengadakan seminar, kemping dan bertemu dengan tokoh, ulama, dan orang-orang sholeh. Di negeri jiran ini penulis bertemu dengan Abu Urwah penulis buku terkemuka, pimpinan Jama’ah Islah Malaysia (JIM). Ia adalah tokoh oposisi dan reformasi paling vokal menyuarakan keadilan dan kebenaran. Ia sudah berkali-kali dijebloskan ke penjara karena dianggap subersive namun tetap sabar dan istikomah dalam membela keadilan dan hak-hak demokrasi rakyat malaysia. Berkat kegigihannya, saat ini Abu Urwah bersama putri Dr. Anwar Ibrahim terpilih untuk berjuang di kursi Parlemen Malaysia. Penulis sangat senang dapat bertemu dan berdiskusi dengannya. Penulis berharap dunia ini memiliki banyak tokoh reformis yang gigih membela keadilan seperti beliau.
Di Kuala Lumpur Penulis juga bertemu dengan salah satu pimpinan Bank Islam Malaysia (BIM). Ia mengisahkan bahwa berdirinya BIM ini penuh dengan perjuangan dan tantangan yang sangat besar, baik dari kalangan Muslim atau non Muslim, baik instansi pemerintahan ataupun non pemerintahan. Bank dengan sistem bagi hasil ini semula sangat diragukan banyak orang akan kemampuannya. Namun, waktu membuktikan, kalau bank ini kini menjadi bank tercepat perkembangannya dan terbaik dalam berbagi keuntungannya. Perjalanan tersebut juga menambah keyakinan Penulis, bahwa siapapun yang komitmen dengan syariah, Allah akan memberikan pertolongan dan keuntungan, baik di dunia serta akhiratnya.
Sesungguhnya, inspirasi buku ini banyak dipengaruhi oleh persahabatan penulis dengan pelajar internasional dan guru serta ulama di Qurtubah Kuwait. Penulis masih teringat dan terbayang dengan wajah ceria teman-teman yang pernah satu kamar. Mereka adalah Islam Karimove dari Rusia, Umar Bigovice dari Bosnia, Abdul Azis Yonoo dari Thailand, Khairuddin dari Pilipina, Fhation dari Al-Bania, Muchtar dari Maurusius, Mohammad Dzorif dari Singapura, Nirsyad dari Uzbekistan, Abdul Basyir dari Negeria, dll. Mereka adalah sahabat penulis yang cerdas, santun, religious dan peduli. Mereka telah banyak memberikan kontribusi positif kepada penulis. Semoga Allah menjadikan mereka pemimpin yang sukses dan mampu mengantarkan negaranya menuju kehidupan yang lebih adil, aman, sejahtera dan diridhoi Allah SWT.
Sungguh beruntung mantan tukang kuli panggul singkong ini, karena bisa bertemu dan bersahabat dengan kontributor ummat di belahan dunia. Nikmat lain yang selalu berkesan dalam hidup ini adalah ketika penulis dipertemukan Allah dengan ulama dan panglima mujahid Afghanistan. Ia bernama syeikh Abdurrozak. Sosok lelaki yang tangguh dan sabar dalam mengusir dan mengahancurkan penjajah Uni Soviet selama 9 tahun. Ia seorang ulama alumni sebuah Universitas terkenal di Mesir. Ia hafal 30 juz Al-Qur’an dengan baik. Padahal, jalan kehidupannya dulu begitu berliku! Dimasa muda, ia ketua geng Mafia. Namun, kemudian ia disadarkan oleh seorang hafizah mahasiswi Al-Azhar yang akan diperkosanya semasa ia jahil.
Ajaibnya, 9 tahun kemudian Allah mentakdirkan wanita yang akan ia perkosa itu menjadi istri yang kini sangat dicintainya. Padahal, prosesnya bukan ia yang mencari calon itu, tapi orang lain. Kisah ini, menjadikan Penulis bertambah yakin akan nyatanya hidayah dan pertolongan Allah SWT. Pertolongan Allah akan diberikan kepada siapa saja dan di mana saja. Karena Allah benar-benar sangat berkuasa menganugerahkan karunia apa pun sesuai dengan kehendak-Nya.
Maha suci Allah yang Maha Kaya Raya dan Maha Kuasa.Setelah enam tahun penulis menikmati beasiswa di negara Petro dollar Kuwait, tahun 1998 penulis mendapat dana beasiswa belajar di FISIP Hubungan Internasional di Jakarta. Lalu tahun 2004 menjadi Direktur Utama di sebuah perusahaan swasta nasional.
Dua tahun kemudian penulis bertemu dengan mantan pemulung yang mampu menjadi miliyarder dalam tiga tahun. Ia akhirnya menjadi sahabat karib dan menjadi salah satu inspirator terbesar untuk menulis buku yang ada dalam genggaman pembaca sekalian. Tentunya, kisah dan kiat sukses mantan pemulung dalam buku ini akan menjadi energi positif bagi kita untuk bangkit, bergerak, dan beramal menjadi manusia yang lebih optimis, bermanfaat dan lebih bermartabat.
Sungguh penulis sangat bersyukur dengan anugerah takdir ini. Walau kadang di hati kecil ini masih ada pertanyaan “Mengapa penulis dianugerahi nikmat ini?”. Seorang “Wong nDeso”, anak petani miskin dari Kampung mariuk, Jampang, Sukabumi yang masih jauh dari peradaban modern.
Subhaanallah...wal-hamdulillah... walaa ilaha illallah wallahu akbar.. Atas karunia-Nya ini penulis selalu meyakini bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil. Walau Penulis sadar bahwa takdir kesuksesan dan kebahagiaan tidak akan dapat diraih dengan gratis. Tetapi semuanya harus dibayar dengan tekad yang bulat, niat yang ikhlas, usaha yang maksimal dan keberanian mengambil resiko. Hal ini senada dengan yang dikatakan Vincent Van Gogh “Great things are not something accidental, but must certainly be willed,” (Kesuksesan besar tidak terjadi secara kebetulan, tetapi merupakan hasrat yang benar-benar diingini).
Penulis bersyukur dengan keajaiban dan anugerah Allah, yang selalu menyertai setiap langkah takdir manusia. Pertemuan demi pertemuan dengan orang-orang sholeh membuat hati ini semakin yakin, bahwa yang mampu mengangkat The Secret (rahasia) dalam hidup ini bukan hanya Rhonda Byrne, tapi siapapun kita, akan mampu membuka tabir rahasia hidup dan keajaiban Allah SWT. Semoga rahasia dan keajaiban Allah yang telah kita temukan dan kita rasakan, akan menjadi inspirasi jitu untuk kehidupan kita, ummat dan bangsa ini menuju takdir yang lebih baik dan penuh makna. Kita yakin dan kita bisa !!!
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah (ilmu dan hikmah). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS.Luqman (31): 27)
Mengapa Anda Wajib Berbisnis Dengan Tuhan?
Berbisnis dengan Tuhan adalah the special business word. Transaksi bisnis yang sangat indah dan istimewa. Baik istimewa produknya, promosinya, tujuannya, proses barternya, sarananya, MOU-nya, servis dan profitnya.
Berbisnis dengan Allah adalah bisnis yang luar biasa dahsyat, yang sudah digaransi Al-Qur’an pasti untung dunia akhirat (QS.As-Shaff 61:10). Karenanya, Anda sangat tepat untuk membaca dan mengamalkan prospektus khas Tuhan ini. Anda akan melihat dahsyat dan indahnya setiap penawaran-Nya. Anda akan merasakan ketentraman dalam setiap transaksinya. Sesungguhnya, bisnis ini bukan hanya The unique of selling proposition, namun merupakan peluang sangat besar untuk hamba-hamba-Nya. Barang siapa yang berbisnis dengan Tuhan, pasti jauh dari kebangkrutan serta terhindar dari segala siksaan yang Maha Pedih (QS.As-Shaff 61:11). Bukan hanya itu tetapi mereka akan dihapuskan hutangnya, di masukan ke dalam surga-Nya, diberikan istana yang istimewa dan akan diberikan kemenangan yang nyata (QS.As-Shaff 61:12). Karena Allah SWT adalah Dzat yang sangat mampu menghadirkan semua Kekayaan, Keajaiban, Keindahan, Kenikmatan dan Keberkahan tanpa batas, baik di dunia ataupun di akhirat.
”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu bisnis (perniagaan) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman”.
(QS.Ash-Shaf (61) : 10-13).
Ayat Al-Qur’an diatas, Allah dengan tegas telah mewajibkan setiap orang yang beriman untuk berbisnis dengan-Nya. Jika tidak, maka Allah mengancam manusia dengan azab yang sangat pedih. Sebaliknya, bagi siapapun yang mampu melakukan bisnis itu dengan tepat, maka Allah tak segan-segan akan memberikan ampunan, surga, istana, dan kemenangan yang dekat.
Berbisnis yang dimaksud disini adalah berbisnis dalam arti yang universal dan utuh dalam semua dimensi hidup manusia. Bisnis yang didasarkan pada kaidah dan pijakan syariat Islam. Bisnis yang dilandasi rukun iman. Bisnis yang dilakukan dengan kesertaan aturan Tuhan. Bisnis yang selalu diorientasikan untuk Tuhan. Upaya menjadikan shalat, pengorbanan, ibadah, mu’amalah, hidup, dan mati hanya dari Allah, bersama Allah dan untuk Allah.
“Katakanlah, sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam
(QS. Al- An’am (6): 162)
Bisnis dalam arti bermu’amalah adalah bagian integral yang tak terpisahkan dari Agama Islam. Sejak diturunkannya wahyu Allah SWT, Islam sudah menetapkan panduan bermu’amalah (berbisnis) yang halal dan thoyyib (baik) secara lengkap. Dengannya dapat membentuk spiritual entrepeneur yang melibatkan kesertaan penuh Sang Maha Pencipta dan Maha Pemberi dalam setiap aktivitas bisnisnya. Menjadikan pakem halal dan haram diposisi nomor wahid (satu). Keberanian menjadikan Tuhan sebagai accounting. Mengaplikasikan cara-cara elegan dalam format spiritual sebagai fondasi manajemen usahanya.
Maka berbisnislah dengan Allah, niscaya Anda tidak akan merugi. Segera bangkit dan bergerak menuju takdir kehidupan yang lebih indah dan lebih berkah.
Anda Penjual Produk, Tuhan Pembelinya
Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Esa, Maha Adil dan Maha Kaya Raya. Tuhan semua makhluk di alam semesta ini. Tuhan yang mampu menghidupkan dan mematikan. Tuhan yang memiliki surga dan neraka. Tuhan yang memberikan rezeki setiap saat kepada siapapun yang dihendaki-Nya. Tuhan yang sampai saat ini masih memberikan kesempatan nafas kepada Anda. Tuhan yang senantiasa kita sebut dalam munajat cinta.
“Robbana Aatinaa fiddunya hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqinaa adzaabannaar” Wahai Tuhan kami... berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Jauhkanlah kami dari jeratan api neraka. (QS. al-Baqarah (2):201)
Do’a ini adalah bukti dari rayuan hamba kepada pencipta-Nya. Agar manusia diberikan kebaikan dunia akhirat dan terhindar dari azab yang pedih. Tapi bagaimana caranya? Berbisnis dengan Tuhan adalah jawabannya. Dalam berbisnis dengan Tuhan, manusia diposisikan sebagai penjual produk. Anda menjual produk, kemudian Allah akan melihat, memilih, menimbang, memutuskan dan membarter (membeli) setiap produk yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan-Nya. Jika produk Anda berkualitas maka Allah akan lipat gandakan 10 sampai 700 kali lipat bahkan profit yang tidak terbatas. Jika produknya buruk maka Allah akan memberikan balasan yang sama dengan produk yang dijual manusia.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan profit surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan kebenaran dari Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”.
(QS At-Taubah 9:111).
Lalu, apa produk yang akan dibeli Allah SWT? Produk yang sangat dicintai Allah adalah iman dan etos kerja yang berbasis tauhid atau pengesaan Allah SWT dalam semua dimensi hidup. Baik pengesaan Allah dalam penciptaan-Nya, penyembahan-Nya, sifat-sifat-Nya, Asma (nama-nama-Nya) serta pengesaaan Allah dalam hukum-hukum-Nya. Balasannya adalah surga. “Akan masuk surga siapapun yang menyimpan sebiji atom ketauhidan (iman) dalam lubuk hatinya”.(al-hadits). Bahkan Allah SWT menjamin mereka kehidupan yang indah dan penuh berkah dunia akhiratnya.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.
(QS.Al-Araaf(7):96).
Berbisnis dengan Tuhan, memberikan kekuatan sangat dahsyat, yang akan mampu mendongkrak dan merevolusi kondisi kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. Allah sangat senang mengkaruniakan segala yang terbaik kepada makhluk-Nya, karena Allah Maha Kaya. Kekuasan-Nya tidak akan pernah berkurang sedikitpun ketika Dia memberikan rezeki sebanyak apapun. Maka saatnya Anda merayu Allah SWT, agar hidup Anda selalu untung, lebih Indah dan lebih berkah.
Allah memberikan peluang yang besar kepada seluruh manusia untuk menjadi penjual yang hebat. Maka mulailah kita berbisnis dari sekarang! Mari, Jadikan hidup ini kaya raya dengan cara yang halal dan thoyyib. Perbanyak memberi sesama sebagai amal ibadah, pertinggi intensitas kedekatan kepada-Nya dengan bekerja, berdzikir dan berdo’a. Sebarkan kedamaian Islam. Jadilah kita hamba yang penuh pesona dalam akhlak, ibadah dan mu’amalah! Mulailah dari saat ini, sebelum Ruh berhenti bermukim di dada kita dan sebelum tanah merah menghimpit jasad kita! Maka terputuslah semua peluang bisnis kita.
PELUANG BISNIS DAHSYAT 2009
Investasi property menguntungkan,Pusat Produksi dan Showroom Textile Nasional.klik disini aja!Oke
Anda ingin selalu UNTUNG? Anda ingin tahu bagaimana indahnya berbisnis dengan Tuhan?klik disini aja!Oke
Anda ingin mulai berbisnis dengan modal NOL dan tanpa resiko?klik disini aja!
Anda ingin tahu cara sehat,kaya dengan makanan dan minuman ala SURGA?klik disini aja!Oke
Anda butuh promotion tools,cetak,desain, printing yang murah dan berkualitas?klik disini aja!Oke
Anda ingin membangun rumah, kantor, gedung minimalis, modern dg modal dan tanah terbatas?klik disini aja!Oke
Duapuluh tahun yang lalu, tepatnya tahun 1986 Penulis berhenti sekolah dasar, karena tidak ada biaya. Satu tahun kemudian merantau ke Jakarta, dengan terlebih dahulu menjadi kuli panggul singkong untuk ongkos perjalanannya. Lalu berjalan kaki sejauh 25 km di jalan setapak yang curam dan licin untuk mencapai jalan aspal, karena tidak cukup uang untuk naik ojek. Walau usia penulis baru sepuluh tahun, namun harumnya aroma Jakarta membuat jalan jauh menjadi sangat dekat. “Jakarta mah hebaat, loba hiburan jeng loba duit. Pokonamah genah jeng alus“. Demikian promosi sepupu penulis, yang sudah dua tahun merantau di Jakarta.
Kenyataannya, Jakarta sangat beda dengan bayangan penulis. Sampai di kota metropolitan, penulis menjadi kernet jahit. Setiap malam, tidur beralaskan bahan levis dan terkadang tidur di atas mesin obras. Ruangannya sangat sempit, bau, panas dan pengap. Namun apalah daya, keadaan memaksa untuk tetap bertahan. Lalu, tiga bulan kemudian takdir mengantarkan penulis ke Panti Asuhan. Tempat bernaung anak-anak yang dianggap sebagian orang kelas rendahan. Enam tahun lamanya penulis menjalani takdir di Asrama yatim. Selama itu pula mendapatkan suka duka kehidupan yang sangat berliku.
Perjalanan takdir kehidupan terus berjalan. Ujian semakin terasa berat. Ayah penulis sakit reumatik kronis dan TBC berat. Sungguh penulis sangat sedih karena tidak mampu membiayainya di Rumah Sakit. Tiga tahun kemudian ayah meninggal dunia dalam usia sangat muda (43 tahun). Ayah wafat meninggalkan empat anak yang masih bersekolah. Akhirnya semua tanggung jawab ayah berpindah ke pundak penulis sebagai anak laki-laki tertua. Sungguh, cobaan dan ujian ini kadang terasa sangat berat. Pada saat itu penulis belum tahu bahwa ujian dalam perjalanan takdir itu akan menjadi pintu karunia terbesar dalam hidup ini. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid (57) : 22)
Perjalanan takdir ini semakin melaju menuju terminal- nya. Walau terasa sangat berat dengan kerikil dan duri kehidupan yang sangat berliku. Namun tiada sungai yang tidak berhulu. Penulis sangat yakin dengan janji Allah “Bahwa setelah kesusahan pasti ada kemudahan dan bersama kesusahan pasti disertai kemudahan yang lain”. (QS.Al-Insyiroh (94):5-8). Janji Allah ini benar-benar telah penulis temukan dan rasakan dalam banyak kenikmatan hidup. Salah satunya adalah kemudahan hadirnya buku ini kehadapan pembaca sekalian.
Sesungguhnya, inspirasi buku ini berawal dari kisah istimewa perjalanan takdir penulis untuk bisa belajar di Annajah (dulu Darunnajah) Jakarta. Walau anak kampung yang sangat udik, tetapi atas bimbingan guru, do’a dan anugerah Allah, penulis selalu berada di ranking tiga besar. Hidup di panti asuhan tidak menjadi kendala untuk bangkit dan menjemput prestasi. Sehingga pada tahun 1993 penulis dapat meraih tiket beasiswa di Negara Kuwait, negeri Petro Dollar yang sangat kaya dengan minyak. Sungguh karunia Allah SWT yang sangat besar. Dan setelah penulis berada di Kuwait, nikmat demi nikmat terus mengalir bak air terjun yang terus mengisi garis takdir kehidupan penulis. Salah satunya, Allah kuatkan mental penulis untuk menghadapi takdir sepahit apapun.
Diusia 19 tahun penulis dianugerahi kesempatan study banding ke negara-negara ASEAN. Tujuan utamanya adalah untuk mengadakan seminar, kemping dan bertemu dengan tokoh, ulama, dan orang-orang sholeh. Di negeri jiran ini penulis bertemu dengan Abu Urwah penulis buku terkemuka, pimpinan Jama’ah Islah Malaysia (JIM). Ia adalah tokoh oposisi dan reformasi paling vokal menyuarakan keadilan dan kebenaran. Ia sudah berkali-kali dijebloskan ke penjara karena dianggap subersive namun tetap sabar dan istikomah dalam membela keadilan dan hak-hak demokrasi rakyat malaysia. Berkat kegigihannya, saat ini Abu Urwah bersama putri Dr. Anwar Ibrahim terpilih untuk berjuang di kursi Parlemen Malaysia. Penulis sangat senang dapat bertemu dan berdiskusi dengannya. Penulis berharap dunia ini memiliki banyak tokoh reformis yang gigih membela keadilan seperti beliau.
Di Kuala Lumpur Penulis juga bertemu dengan salah satu pimpinan Bank Islam Malaysia (BIM). Ia mengisahkan bahwa berdirinya BIM ini penuh dengan perjuangan dan tantangan yang sangat besar, baik dari kalangan Muslim atau non Muslim, baik instansi pemerintahan ataupun non pemerintahan. Bank dengan sistem bagi hasil ini semula sangat diragukan banyak orang akan kemampuannya. Namun, waktu membuktikan, kalau bank ini kini menjadi bank tercepat perkembangannya dan terbaik dalam berbagi keuntungannya. Perjalanan tersebut juga menambah keyakinan Penulis, bahwa siapapun yang komitmen dengan syariah, Allah akan memberikan pertolongan dan keuntungan, baik di dunia serta akhiratnya.
Sesungguhnya, inspirasi buku ini banyak dipengaruhi oleh persahabatan penulis dengan pelajar internasional dan guru serta ulama di Qurtubah Kuwait. Penulis masih teringat dan terbayang dengan wajah ceria teman-teman yang pernah satu kamar. Mereka adalah Islam Karimove dari Rusia, Umar Bigovice dari Bosnia, Abdul Azis Yonoo dari Thailand, Khairuddin dari Pilipina, Fhation dari Al-Bania, Muchtar dari Maurusius, Mohammad Dzorif dari Singapura, Nirsyad dari Uzbekistan, Abdul Basyir dari Negeria, dll. Mereka adalah sahabat penulis yang cerdas, santun, religious dan peduli. Mereka telah banyak memberikan kontribusi positif kepada penulis. Semoga Allah menjadikan mereka pemimpin yang sukses dan mampu mengantarkan negaranya menuju kehidupan yang lebih adil, aman, sejahtera dan diridhoi Allah SWT.
Sungguh beruntung mantan tukang kuli panggul singkong ini, karena bisa bertemu dan bersahabat dengan kontributor ummat di belahan dunia. Nikmat lain yang selalu berkesan dalam hidup ini adalah ketika penulis dipertemukan Allah dengan ulama dan panglima mujahid Afghanistan. Ia bernama syeikh Abdurrozak. Sosok lelaki yang tangguh dan sabar dalam mengusir dan mengahancurkan penjajah Uni Soviet selama 9 tahun. Ia seorang ulama alumni sebuah Universitas terkenal di Mesir. Ia hafal 30 juz Al-Qur’an dengan baik. Padahal, jalan kehidupannya dulu begitu berliku! Dimasa muda, ia ketua geng Mafia. Namun, kemudian ia disadarkan oleh seorang hafizah mahasiswi Al-Azhar yang akan diperkosanya semasa ia jahil.
Ajaibnya, 9 tahun kemudian Allah mentakdirkan wanita yang akan ia perkosa itu menjadi istri yang kini sangat dicintainya. Padahal, prosesnya bukan ia yang mencari calon itu, tapi orang lain. Kisah ini, menjadikan Penulis bertambah yakin akan nyatanya hidayah dan pertolongan Allah SWT. Pertolongan Allah akan diberikan kepada siapa saja dan di mana saja. Karena Allah benar-benar sangat berkuasa menganugerahkan karunia apa pun sesuai dengan kehendak-Nya.
Maha suci Allah yang Maha Kaya Raya dan Maha Kuasa.Setelah enam tahun penulis menikmati beasiswa di negara Petro dollar Kuwait, tahun 1998 penulis mendapat dana beasiswa belajar di FISIP Hubungan Internasional di Jakarta. Lalu tahun 2004 menjadi Direktur Utama di sebuah perusahaan swasta nasional.
Dua tahun kemudian penulis bertemu dengan mantan pemulung yang mampu menjadi miliyarder dalam tiga tahun. Ia akhirnya menjadi sahabat karib dan menjadi salah satu inspirator terbesar untuk menulis buku yang ada dalam genggaman pembaca sekalian. Tentunya, kisah dan kiat sukses mantan pemulung dalam buku ini akan menjadi energi positif bagi kita untuk bangkit, bergerak, dan beramal menjadi manusia yang lebih optimis, bermanfaat dan lebih bermartabat.
Sungguh penulis sangat bersyukur dengan anugerah takdir ini. Walau kadang di hati kecil ini masih ada pertanyaan “Mengapa penulis dianugerahi nikmat ini?”. Seorang “Wong nDeso”, anak petani miskin dari Kampung mariuk, Jampang, Sukabumi yang masih jauh dari peradaban modern.
Subhaanallah...wal-hamdulillah... walaa ilaha illallah wallahu akbar.. Atas karunia-Nya ini penulis selalu meyakini bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil. Walau Penulis sadar bahwa takdir kesuksesan dan kebahagiaan tidak akan dapat diraih dengan gratis. Tetapi semuanya harus dibayar dengan tekad yang bulat, niat yang ikhlas, usaha yang maksimal dan keberanian mengambil resiko. Hal ini senada dengan yang dikatakan Vincent Van Gogh “Great things are not something accidental, but must certainly be willed,” (Kesuksesan besar tidak terjadi secara kebetulan, tetapi merupakan hasrat yang benar-benar diingini).
Penulis bersyukur dengan keajaiban dan anugerah Allah, yang selalu menyertai setiap langkah takdir manusia. Pertemuan demi pertemuan dengan orang-orang sholeh membuat hati ini semakin yakin, bahwa yang mampu mengangkat The Secret (rahasia) dalam hidup ini bukan hanya Rhonda Byrne, tapi siapapun kita, akan mampu membuka tabir rahasia hidup dan keajaiban Allah SWT. Semoga rahasia dan keajaiban Allah yang telah kita temukan dan kita rasakan, akan menjadi inspirasi jitu untuk kehidupan kita, ummat dan bangsa ini menuju takdir yang lebih baik dan penuh makna. Kita yakin dan kita bisa !!!
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah (ilmu dan hikmah). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS.Luqman (31): 27)
Mengapa Anda Wajib Berbisnis Dengan Tuhan?
Berbisnis dengan Tuhan adalah the special business word. Transaksi bisnis yang sangat indah dan istimewa. Baik istimewa produknya, promosinya, tujuannya, proses barternya, sarananya, MOU-nya, servis dan profitnya.
Berbisnis dengan Allah adalah bisnis yang luar biasa dahsyat, yang sudah digaransi Al-Qur’an pasti untung dunia akhirat (QS.As-Shaff 61:10). Karenanya, Anda sangat tepat untuk membaca dan mengamalkan prospektus khas Tuhan ini. Anda akan melihat dahsyat dan indahnya setiap penawaran-Nya. Anda akan merasakan ketentraman dalam setiap transaksinya. Sesungguhnya, bisnis ini bukan hanya The unique of selling proposition, namun merupakan peluang sangat besar untuk hamba-hamba-Nya. Barang siapa yang berbisnis dengan Tuhan, pasti jauh dari kebangkrutan serta terhindar dari segala siksaan yang Maha Pedih (QS.As-Shaff 61:11). Bukan hanya itu tetapi mereka akan dihapuskan hutangnya, di masukan ke dalam surga-Nya, diberikan istana yang istimewa dan akan diberikan kemenangan yang nyata (QS.As-Shaff 61:12). Karena Allah SWT adalah Dzat yang sangat mampu menghadirkan semua Kekayaan, Keajaiban, Keindahan, Kenikmatan dan Keberkahan tanpa batas, baik di dunia ataupun di akhirat.
”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu bisnis (perniagaan) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman”.
(QS.Ash-Shaf (61) : 10-13).
Ayat Al-Qur’an diatas, Allah dengan tegas telah mewajibkan setiap orang yang beriman untuk berbisnis dengan-Nya. Jika tidak, maka Allah mengancam manusia dengan azab yang sangat pedih. Sebaliknya, bagi siapapun yang mampu melakukan bisnis itu dengan tepat, maka Allah tak segan-segan akan memberikan ampunan, surga, istana, dan kemenangan yang dekat.
Berbisnis yang dimaksud disini adalah berbisnis dalam arti yang universal dan utuh dalam semua dimensi hidup manusia. Bisnis yang didasarkan pada kaidah dan pijakan syariat Islam. Bisnis yang dilandasi rukun iman. Bisnis yang dilakukan dengan kesertaan aturan Tuhan. Bisnis yang selalu diorientasikan untuk Tuhan. Upaya menjadikan shalat, pengorbanan, ibadah, mu’amalah, hidup, dan mati hanya dari Allah, bersama Allah dan untuk Allah.
“Katakanlah, sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam
(QS. Al- An’am (6): 162)
Bisnis dalam arti bermu’amalah adalah bagian integral yang tak terpisahkan dari Agama Islam. Sejak diturunkannya wahyu Allah SWT, Islam sudah menetapkan panduan bermu’amalah (berbisnis) yang halal dan thoyyib (baik) secara lengkap. Dengannya dapat membentuk spiritual entrepeneur yang melibatkan kesertaan penuh Sang Maha Pencipta dan Maha Pemberi dalam setiap aktivitas bisnisnya. Menjadikan pakem halal dan haram diposisi nomor wahid (satu). Keberanian menjadikan Tuhan sebagai accounting. Mengaplikasikan cara-cara elegan dalam format spiritual sebagai fondasi manajemen usahanya.
Maka berbisnislah dengan Allah, niscaya Anda tidak akan merugi. Segera bangkit dan bergerak menuju takdir kehidupan yang lebih indah dan lebih berkah.
Anda Penjual Produk, Tuhan Pembelinya
Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Esa, Maha Adil dan Maha Kaya Raya. Tuhan semua makhluk di alam semesta ini. Tuhan yang mampu menghidupkan dan mematikan. Tuhan yang memiliki surga dan neraka. Tuhan yang memberikan rezeki setiap saat kepada siapapun yang dihendaki-Nya. Tuhan yang sampai saat ini masih memberikan kesempatan nafas kepada Anda. Tuhan yang senantiasa kita sebut dalam munajat cinta.
“Robbana Aatinaa fiddunya hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqinaa adzaabannaar” Wahai Tuhan kami... berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Jauhkanlah kami dari jeratan api neraka. (QS. al-Baqarah (2):201)
Do’a ini adalah bukti dari rayuan hamba kepada pencipta-Nya. Agar manusia diberikan kebaikan dunia akhirat dan terhindar dari azab yang pedih. Tapi bagaimana caranya? Berbisnis dengan Tuhan adalah jawabannya. Dalam berbisnis dengan Tuhan, manusia diposisikan sebagai penjual produk. Anda menjual produk, kemudian Allah akan melihat, memilih, menimbang, memutuskan dan membarter (membeli) setiap produk yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan-Nya. Jika produk Anda berkualitas maka Allah akan lipat gandakan 10 sampai 700 kali lipat bahkan profit yang tidak terbatas. Jika produknya buruk maka Allah akan memberikan balasan yang sama dengan produk yang dijual manusia.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan profit surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan kebenaran dari Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”.
(QS At-Taubah 9:111).
Lalu, apa produk yang akan dibeli Allah SWT? Produk yang sangat dicintai Allah adalah iman dan etos kerja yang berbasis tauhid atau pengesaan Allah SWT dalam semua dimensi hidup. Baik pengesaan Allah dalam penciptaan-Nya, penyembahan-Nya, sifat-sifat-Nya, Asma (nama-nama-Nya) serta pengesaaan Allah dalam hukum-hukum-Nya. Balasannya adalah surga. “Akan masuk surga siapapun yang menyimpan sebiji atom ketauhidan (iman) dalam lubuk hatinya”.(al-hadits). Bahkan Allah SWT menjamin mereka kehidupan yang indah dan penuh berkah dunia akhiratnya.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.
(QS.Al-Araaf(7):96).
Berbisnis dengan Tuhan, memberikan kekuatan sangat dahsyat, yang akan mampu mendongkrak dan merevolusi kondisi kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. Allah sangat senang mengkaruniakan segala yang terbaik kepada makhluk-Nya, karena Allah Maha Kaya. Kekuasan-Nya tidak akan pernah berkurang sedikitpun ketika Dia memberikan rezeki sebanyak apapun. Maka saatnya Anda merayu Allah SWT, agar hidup Anda selalu untung, lebih Indah dan lebih berkah.
Allah memberikan peluang yang besar kepada seluruh manusia untuk menjadi penjual yang hebat. Maka mulailah kita berbisnis dari sekarang! Mari, Jadikan hidup ini kaya raya dengan cara yang halal dan thoyyib. Perbanyak memberi sesama sebagai amal ibadah, pertinggi intensitas kedekatan kepada-Nya dengan bekerja, berdzikir dan berdo’a. Sebarkan kedamaian Islam. Jadilah kita hamba yang penuh pesona dalam akhlak, ibadah dan mu’amalah! Mulailah dari saat ini, sebelum Ruh berhenti bermukim di dada kita dan sebelum tanah merah menghimpit jasad kita! Maka terputuslah semua peluang bisnis kita.
PELUANG BISNIS DAHSYAT 2009
Investasi property menguntungkan,Pusat Produksi dan Showroom Textile Nasional.klik disini aja!Oke
Anda ingin selalu UNTUNG? Anda ingin tahu bagaimana indahnya berbisnis dengan Tuhan?klik disini aja!Oke
Anda ingin mulai berbisnis dengan modal NOL dan tanpa resiko?klik disini aja!
Anda ingin tahu cara sehat,kaya dengan makanan dan minuman ala SURGA?klik disini aja!Oke
Anda butuh promotion tools,cetak,desain, printing yang murah dan berkualitas?klik disini aja!Oke
Anda ingin membangun rumah, kantor, gedung minimalis, modern dg modal dan tanah terbatas?klik disini aja!Oke
Posting Komentar
Posting Komentar