Anda Utamakan Berwirausaha,
Upayakan Untuk Tidak Menjadi Pegawai!
Islam sangat memuji dan memuliakan orang yang berwirausaha. Tentunya usaha di jalan yang halal dan thoyyib. Untuk meraih kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat, Islam tidak hanya mengajarkan kepada pemeluknya untuk beribadah wajib, tapi juga sangat mendorong umatnya untuk bekerja keras dan bekerja cerdas, Dan salah satu kerja keras yang didorong Islam adalah berwirausaha. Kata wirausaha dalam istilah asingnya dikenal sebagai enterpreneur. Dengan berwirausaha akan terbangun harga diri dan kemandirian. Dari kemandirian muncul kemuliaan diri.
”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki. (QS. Al-Jum’ah (62):10-11).
Memang sangat disayangkan, umat Islam Indonesia sepertinya tidak begitu tertarik dengan berwirausaha. Umat kita lebih condong menjadi pegawai negri. Akibatnya, sebagai agama mayoritas, kita jauh tertinggal dari umat lain dan menjadi bulan-bulanan dalam bisnis dan sebagai penonton dari kesuksesan meraka. Dalam era perdagangan bebas dan pasar global, berbagai kawasan dunia akan menjadi pasar dagang dan lahan investasi international secara bebas dan terbuka. Karenanya setiap individu umat Islam harus mulai berpikir dan berinteraksi untuk mempersiapkan diri untuk bersaing dengan negara-negara lain.
"Tiada seorang yang makan makanan yang lebih baik dari makanan dari hasil usahanya sendiri (wirausaha). Sesunggunya Nabi Allah Daud, itupun makan dari hasil usahanya sendiri (wirausaha)”. (HR. Bukhari).
Ingatlah, bahwa korupsi bukanlah korupsi uang saja, tapi dapat mencakup semua dimensi, bisa korupsi waktu, korupsi tenaga, korupsi pikiran, korupsi hati. Jika anda menjadi pegawai maka kemungkinan besar anda akan menjadi koruptor, karena ada akan sangat terikat aturan dan keinginan orang lain. Tapi jika anda berwira usaha, segalanya anda yang mengatur sendiri, mulai pergi, pulang, gaji, MOU, aturan, profit, target, modal, dll. Dan anda tidak diikat dengan janji dan komitemen dengan siapapun.
(Bersambung….)
Buku Laris, Kisah Nyata. Panduan Kaya Dunia Akhirat,Mau?
Klik Disini Sekarang!
Saudaraku... Kaya Dunia Akhirat,Mau? Kaya Adalah Akibat,Kuncinya ada di CARANYA. Saatnya kita berbagi Caranya, mulai dari orang yang paling dekat di hati. Gratis cara menghasilkan Uang dari Internet, klik disini!
Bahagia, Kaya Dunia Akhirat, Mau? Ingin Tahu Caranya? Klik disini ajah!
Saudaraku Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dialah pencipta segala KEAJAIBAN. Maka jangan batasi keimanan Anda akan kasih sayang, dan kemurahan rezeki-Nya. Saatnya kita menjemputnya dengan CARA yang benar. Bisa!
GRATIS : Panduan Untung Dagang & Usaha klik disini,Mau?
Panduan Lengkap Menghasilkan Banyak Uang dari Internet.Klik disini Ajah!:
Upayakan Untuk Tidak Menjadi Pegawai!
Islam sangat memuji dan memuliakan orang yang berwirausaha. Tentunya usaha di jalan yang halal dan thoyyib. Untuk meraih kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat, Islam tidak hanya mengajarkan kepada pemeluknya untuk beribadah wajib, tapi juga sangat mendorong umatnya untuk bekerja keras dan bekerja cerdas, Dan salah satu kerja keras yang didorong Islam adalah berwirausaha. Kata wirausaha dalam istilah asingnya dikenal sebagai enterpreneur. Dengan berwirausaha akan terbangun harga diri dan kemandirian. Dari kemandirian muncul kemuliaan diri.
”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki. (QS. Al-Jum’ah (62):10-11).
Memang sangat disayangkan, umat Islam Indonesia sepertinya tidak begitu tertarik dengan berwirausaha. Umat kita lebih condong menjadi pegawai negri. Akibatnya, sebagai agama mayoritas, kita jauh tertinggal dari umat lain dan menjadi bulan-bulanan dalam bisnis dan sebagai penonton dari kesuksesan meraka. Dalam era perdagangan bebas dan pasar global, berbagai kawasan dunia akan menjadi pasar dagang dan lahan investasi international secara bebas dan terbuka. Karenanya setiap individu umat Islam harus mulai berpikir dan berinteraksi untuk mempersiapkan diri untuk bersaing dengan negara-negara lain.
"Tiada seorang yang makan makanan yang lebih baik dari makanan dari hasil usahanya sendiri (wirausaha). Sesunggunya Nabi Allah Daud, itupun makan dari hasil usahanya sendiri (wirausaha)”. (HR. Bukhari).
Ingatlah, bahwa korupsi bukanlah korupsi uang saja, tapi dapat mencakup semua dimensi, bisa korupsi waktu, korupsi tenaga, korupsi pikiran, korupsi hati. Jika anda menjadi pegawai maka kemungkinan besar anda akan menjadi koruptor, karena ada akan sangat terikat aturan dan keinginan orang lain. Tapi jika anda berwira usaha, segalanya anda yang mengatur sendiri, mulai pergi, pulang, gaji, MOU, aturan, profit, target, modal, dll. Dan anda tidak diikat dengan janji dan komitemen dengan siapapun.
(Bersambung….)
Buku Laris, Kisah Nyata. Panduan Kaya Dunia Akhirat,Mau?
Klik Disini Sekarang!
Saudaraku... Kaya Dunia Akhirat,Mau? Kaya Adalah Akibat,Kuncinya ada di CARANYA. Saatnya kita berbagi Caranya, mulai dari orang yang paling dekat di hati. Gratis cara menghasilkan Uang dari Internet, klik disini!
Bahagia, Kaya Dunia Akhirat, Mau? Ingin Tahu Caranya? Klik disini ajah!
Saudaraku Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dialah pencipta segala KEAJAIBAN. Maka jangan batasi keimanan Anda akan kasih sayang, dan kemurahan rezeki-Nya. Saatnya kita menjemputnya dengan CARA yang benar. Bisa!
GRATIS : Panduan Untung Dagang & Usaha klik disini,Mau?
Panduan Lengkap Menghasilkan Banyak Uang dari Internet.Klik disini Ajah!:
Posting Komentar
Posting Komentar