Jurus Jitu : Agar Dia Jatuh Cinta
Rajin Sholat, Tapi Bangkrut, Rajin Ngaji Tapi Tidak Tau Cara Mandi Wajib!
Pada hari kiamat, ada seorang lelaki yang sangat percaya diri menghadap Allah SWT, dan meminta segera ditimbang segala amalannya. Lalu ditimbanglah amalannya, yang pertama ditimbang adalah amalan sholat. Dengan tidak disangka dan diduga oleh si lelaki ini, Allah memerintahkan malaikat-Nya untuk melemparkan laki-laki itu ke dalam neraka. Si laki-laki ini protes dan mengatakan “ Ya Allah, saya ini ahli ibadah, seumur hidup, saya persembahkan untuk ibadah shalat kepada-Mu”. Kemudian malaikat Rokib dan Atid menghadap Allah, memberikan kesaksian tentang amalan si laki-laki ini.
Dibukalah catatan amal si laki-laki ini, ternyata amalan sholatnya begitu lengkap, bukan hanya sholat wajib tapi juga sholat-sholat sunnahnya, tapi ketika dilihat nilainya, ternyata angkanya nol semuanya. Kemudian malaikat melihat dan meneliti kenapa sholat laki-laki ini nilainya buruk sekali, ternyata sholat yang selama ini dilaksanakannya tidak pernah sah, kenapa sholatnya tidak pernah sah, ternyata wudhunya tidak pernah sah, kenapa wudhunya tidak pernah sah, ternyata silaki-laki ini mandi wajibnya tidak pernah sah. Akhirnya si laki-laki ini baru mengaku, bahwa selama hidupnya jarang ikut kajian, tidak menyempatkan waktu untuk menuntut ilmu, walau kadang mendengarkan ceramah umum tapi hanya dipilih ustadz yang lucu-lucunya saja, sehingga selama hidupnya tidak pernah tahu tata cara mandi wajib, baik syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, sunah-sunahnya dan yang dimakruhkannya.
Dalam kehidupan ini, kita sering menjumpai sesorang begitu semangatnya beribadah, namun begitu malasnya untuk menuntut ilmu, padahal Rasulullah SAW menegaskan bahwa “al-ibadatu bila ‘ilmin mardudatun ‘indallah”, ibadah apapun yang tidak disertai dengan ilmunya maka tertolak dan tidak bernilai disisi Allah SWT.
Demikian juga dalam proses menjemput rizki dunia, jika anda tidak tahu terminal rizki yang mana yang anda tuju, kendaraan apa yang anda harus naiki, dan rambu-rambu mana yang anda harus hati-hati. Maka anda tidak akan sampai ke terminal rizki itu, walau anda mengerahkan segala potensi dan cara untuk menjemputnya. Maka Allah mewajibkan anda untuk menuntut ilmu, dari lahir hingga liang lahat, supaya anda tidak tersesat baik untuk kepentingan dunia atau kepentingan akhirat. “Barangsiapa yang menginginkan kesuksesan dunia, maka harus dengan ilmunya, barang siapa yang ingin sukses akhiratnya maka harus dengan ilmunya, barang siapa yang ingin sukses dunia kahirat amaka harus dengan ilmunya”(HR. Muslim).
Bacalah Dengan Nama Tuhanmu,
Apapun Akan Anda Kuasai
Apakah ada jalan pintas untuk meraih kesuksesan? Jawabannya, belum ada! Segalanya membutuhkan proses. Tapi jangan khawatir, karena pada dasarnya, setiap orang memiliki kemungkinan dan kesempatan untuk sukses dan mendapat untung besar. Namun dalam prosesnya setiap orang harus banyak belajar dan benar-benar mengenal Pemilik Kesuksesan (Ma’rifatullah), memahami siapa dirinya (ma’rifatul Insan), apa tujuannya (ghooyatul hayaat) dan langkah apa yang harus dikerjakannya (minhaajul hayaat), yang harus dilaksanakan dengan penuh yakin dan keteraturan (munadzomun fi syu’unihi), semangat dan integritas. Sekalipun ia harus memulai dengan hal-hal yang dianggap kecil dan sepele bahkan divonis hina oleh orang lain.
Membaca tidak boleh menanti waktu luang, karena didunia ini tidak ada waktu luang, seorang penganguranpun merasa sibuk mencari kerja, apalagi yang sudah bekerja, maka anda harus meluangkan waktu untuk membaca. Ayat yang pertama turun ke muka bumi adalah perintah membaca, dengan banyak membaca orang akan dewasa, dengan banyak membaca orang akan terbuka paradigma dan pemikirannya, dengan membaca dia akan bijaksana dalam setiap kebijakannya, dengan membaca dia dapat menguasi dunia. Seseorang yang banyak membaca tidak mungkin geger dan sibuk berantem gara-gara kunut dan tidak kunut, teraweh 11 atau 23, berjengot atau tidak berjenggot, monogami atau poligami. Orang yang banyak baca mustahil hak suara politikya bisa ditukar dengan sembako atau beberapa rupiah. Dengan membaca akan membentuk pribadi menjadi lebih hebat dari keadaan saat ini, karena kehidupan itu sendiri adalah buku dahsyat yang paling unik dan guru yang terbaik. Miracle Happen mengatakan : Learn from the Best! Work with The Best! Do the Best! Believe and Pray for the Best!
Namun kita harus sadar, bahwa belajar tanpa dibarengi dengan iman kepada Allah, akan menyebabkan kesesatan dan kesombongan. Sebut saja, Musailamah Al-Kadzab, Ahmad Ghulam Ahmad dan Ahmad Mushodiiq yang mengaku Nabi, atau Salman Rusdi dengan ayat-ayat setannya atau Darwin dengan teori evolusinya. semua mengarahkan manusia kepada kesesatan. Dan masih banyak lagi contoh orang-orang yang sesat dan menyesatkan, akibat dari salah baca dan baca tanpa iman dan guru yang benar.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu)”. (QS. Al-‘Alaq (96):1-7)
Maka dari itu, baca dan terus baca, dengan selalu menyebut nama Allah sang pemilik segala ilmu. Jangan sampai anda kehilangan momentum apapun kecuali untuk membaca, karena membaca dapat mengantarkan kesuksesan anda. Kemunduran ummat Islam saat ini karena kurangnya motivasi membaca, tidak seperti orang Eropa saat ini, yang selalu menggunakan momentum apapun untuk membaca, lihatlah hasilnya. Charles G. Bluhdorn sudah menjadikan Gulf & Western Industries sebuah kerajaan bisnis bernilai berjuta-juta dolar setahun. Leonard Bernstein sudah menulis West Side Story dan mengukuhkan reputasi sebagai seorang komponis dan dirigen Amerika yang cemerlang. Karena mereka mau membaca dan membaca. lalu, bagaimana dengan anda? Ayo membaca!
Pengetahuan yang benar menyebabkan lahirnya perilaku, tindakan dan perbuatan yang terpuji. Ilmu dapat menghasilkan ilham, gagasan baru dan adaptasi dalam dunia nyata. Karena Rasulullah Muhammad SAW menggambarkan bahwa ilmu adalah cahaya, siapapun yang menginginkan kesuksesan di dunia, maka harus dengan bekal ilmu dan barangsiapa yang ingin meraih kebahagian di akherat maka harus dengan ilmu, barang siapa yang ingin bahagia dunia akherat maka harus dengan ilmu. Seorang ilmuan bernama Albert Einstien mengatakan “Ilmu tanpa agama adalah buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh.”
Dekat Dengan Ulama, Berarti Dekat Dengan Nabi.
Jadikan Ulama sebagai motivator, guru dan cermin yang baik. Karena ulama adalah warotsatul ambiya (pewaris nabi). Belajarlah dari keberhasilan dan kegagalan orang lain. Jangan sombong kalau anda lebih hebat dalam beberapa bidang dibandingkan dengan orang lain, dan jangan berkecil hati jika anda tidak segemilang mereka dalam bidang lainnya.
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata : ”Allah SWT menyanjung ahli ilmu, memuji dan memuliakan orang yang berilmu, dengan menjadikan kitab-Nya sebagai ayat-ayat yang nyata (jelas) dalam dada mereka. Ini merupakan kekhususan dan kebaikan bagi mereka dan tidak diberikan kepada yang lainnya." (Miftah Daari As-Sa'adah hal. 1/50). Allah berfirman yang artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Al-Mujaadilah :11).
Bodoh Menyebabkan Jauh Dari Allah SWT.
Kegagalan manusia dalam menemukan ilmu tentang kesempurnaan jati dirinya menyebabkan dia jauh dari penciptanya, hal ini dikuatkan oleh pendapat Dr. A. Carrel dalam bukunya, Man the Unknown, yang menjelaskan tentang kesukaran yang dihadapi untuk mengetahui hakikat manusia. Dia mengatakan bahwa pengetahuan tentang makhluk-makhluk hidup secara umum dan manusia khususnya belum lagi mencapai kemajuan seperti yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya.
Rasulullah bersabda : ”Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal penciptanya (jalan bahagia).” (HR. Muslim).
Prof Dr. Asri Rasyad, M.Sc., Ph.D. dalam pengantar Buku Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran mengatakan : ”Ada berbagai cara orang menyelesaikan persoalan yang dihadapi manusia. Ada yang pergi ke kuburan atau ke dukun meminta tenaga ghaib membantunya, ada yang pergi kepada seseorang yang dianggapnya ahli, tetapi ada pula yang berpaling kepada ilmu pengetahuan. Orang berpendidikan dan berilmu pengetahuan tidak sepantasnya berbuat seperti itu, akan tetapi kenyataannya tidaklah selalu demikian.”
"Ibnu Katsir rahimahullah berkata, orang yang takut kepada Allah SWT dengan benar hanyalah ulama, karena semakin mengenal Allah yang Maha Agung, Maha Berkuasa, Maha Mengetahui, yang memiliki sifat kesempurnaan dan kebaikan, maka pengenalan, pengetahuan, dan ketakutan terhadap-Nya akan semakin sempurna." (Tafsir Ibnu Katsir 3/163). Allah berfirman: ”Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambanya, hanyalah ulama." (QS. Al- Fathir : 28).
Syeikh Syahid Hasan Al Banna mengatakan : Pandangan agama dan pandangan logika memiliki wilayahnya masing-masing yang tidak dapat saling memasuki secara sempurna. Namun demikian, keduanya tidak pernah berbeda (selalu beririsan) dalam masalah yang absolut. Sesuatu yang relatif harus disandarkan pada yang absolute.
Imam Al Qurtubi rahimahullah berkata : "orang yang tahu berbeda dengan orang yang tidak tahu, demikian juga orang taat tidaklah sama dengan orang bermaksiat. Orang yang mengetahui adalah orang yang dapat mengambil manfaat dari ilmu serta mengamalkannya. Dan orang yang tidak mengambil manfaat dari ilmu serta tidak mengamalkannya, maka ia berada dalam barisan orang yang tidak mengetahui". (Tafsir Al-Qurthubi hal. 5684).
Allah berfirman yang artinya : “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu`min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya." (QS. At-Taubah : 122].
Ilmu Akan Menjagamu (Renungan Imam Ali RA)
“Ilmu lebih utama daripada harta, Ilmu adalah pusaka para Nabi, sedang harta adalah pusaka Qarun, Sadad, Firaun, dan lain-lain”. “Ilmu lebih utama daripada harta, kerana ilmu itu menjagamu sedangkan harta malah engkau yang harus menjaganya”. “Harta itu bila engkau tasarrufkan (berikan) menjadi berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau tasarrufkan akanbertambah”. “Pemilik harta disebut dengan nama bakhil (kikir) dan buruk, tetapi pemilik ilmu disebut dengan nama keagungan dan kemuliaan”. “Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak”. “Ilmu lebih utama daripada harta, karena diakhirat nanti pemilik harta akan dihisab, sedangkan orang berilmu akan memperoleh syafa’at”. “Harta akan hancur berantakan kerana lama ditelan zaman, tetapi ilmu tidak akan rosak dan musnah walau ditelan zaman”. “Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedang ilmu membuat hati menjadi bercahaya”. “Ilmu lebih utama daripada harta, kerana pemilik harta bisa mengaku sebagai Tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedang orang yang berilmu mengaku sebagai hamba kerana ilmunya”.
Buya HAMKA berkata: “Ada ilmu ada harta jadi orang mulia, ada ilmu tidak ada harta jadi hamba orang, kalau tidak ada ilmu tidak ada harta jadi binatang.”
(Bersambung….)
Buku Laris, Kisah Nyata. Panduan Kaya Dunia Akhirat,Mau?
Indahnya Berbisnis dengan Tuhan (Allah SWT)
Menurut saya buku ini sangat inspiratif dan penuh nilai positif. Mendorong kita semua untuk selalu berbisnis dengan yang Maha Kaya Raya. Bisnis yang akan selalu untung dan tidak akan pernah rugi.
DR.H.M.Hidayat Nur Wahid,MA
Ketua MPR RI
Berbisnislah dengan Tuhan, Niscaya Anda tidak akan pernah rugi. Bacalah buku ini sebagai petunjuknya (Valentino Dinsi,MM,MBA)
Pesan Buku disini,Mau?
Sekarang Discount!
<Saudaraku Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dialah pencipta segala KEAJAIBAN. Maka jangan batasi keimanan Anda akan kasih sayang, dan kemurahan rezeki-Nya. Saatnya kita menjemputnya dengan CARA yang benar. Bisa!
Bahagia, Kaya Dunia Akhirat, Mau? Ingin Tahu Caranya? Klik disini ajah!
GRATIS : Panduan Untung Dagang & Usaha klik disini,Mau?
Panduan Lengkap Menghasilkan Banyak Uang dari Internet.Klik disini Ajah!:
Rajin Sholat, Tapi Bangkrut, Rajin Ngaji Tapi Tidak Tau Cara Mandi Wajib!
Pada hari kiamat, ada seorang lelaki yang sangat percaya diri menghadap Allah SWT, dan meminta segera ditimbang segala amalannya. Lalu ditimbanglah amalannya, yang pertama ditimbang adalah amalan sholat. Dengan tidak disangka dan diduga oleh si lelaki ini, Allah memerintahkan malaikat-Nya untuk melemparkan laki-laki itu ke dalam neraka. Si laki-laki ini protes dan mengatakan “ Ya Allah, saya ini ahli ibadah, seumur hidup, saya persembahkan untuk ibadah shalat kepada-Mu”. Kemudian malaikat Rokib dan Atid menghadap Allah, memberikan kesaksian tentang amalan si laki-laki ini.
Dibukalah catatan amal si laki-laki ini, ternyata amalan sholatnya begitu lengkap, bukan hanya sholat wajib tapi juga sholat-sholat sunnahnya, tapi ketika dilihat nilainya, ternyata angkanya nol semuanya. Kemudian malaikat melihat dan meneliti kenapa sholat laki-laki ini nilainya buruk sekali, ternyata sholat yang selama ini dilaksanakannya tidak pernah sah, kenapa sholatnya tidak pernah sah, ternyata wudhunya tidak pernah sah, kenapa wudhunya tidak pernah sah, ternyata silaki-laki ini mandi wajibnya tidak pernah sah. Akhirnya si laki-laki ini baru mengaku, bahwa selama hidupnya jarang ikut kajian, tidak menyempatkan waktu untuk menuntut ilmu, walau kadang mendengarkan ceramah umum tapi hanya dipilih ustadz yang lucu-lucunya saja, sehingga selama hidupnya tidak pernah tahu tata cara mandi wajib, baik syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, sunah-sunahnya dan yang dimakruhkannya.
Dalam kehidupan ini, kita sering menjumpai sesorang begitu semangatnya beribadah, namun begitu malasnya untuk menuntut ilmu, padahal Rasulullah SAW menegaskan bahwa “al-ibadatu bila ‘ilmin mardudatun ‘indallah”, ibadah apapun yang tidak disertai dengan ilmunya maka tertolak dan tidak bernilai disisi Allah SWT.
Demikian juga dalam proses menjemput rizki dunia, jika anda tidak tahu terminal rizki yang mana yang anda tuju, kendaraan apa yang anda harus naiki, dan rambu-rambu mana yang anda harus hati-hati. Maka anda tidak akan sampai ke terminal rizki itu, walau anda mengerahkan segala potensi dan cara untuk menjemputnya. Maka Allah mewajibkan anda untuk menuntut ilmu, dari lahir hingga liang lahat, supaya anda tidak tersesat baik untuk kepentingan dunia atau kepentingan akhirat. “Barangsiapa yang menginginkan kesuksesan dunia, maka harus dengan ilmunya, barang siapa yang ingin sukses akhiratnya maka harus dengan ilmunya, barang siapa yang ingin sukses dunia kahirat amaka harus dengan ilmunya”(HR. Muslim).
Bacalah Dengan Nama Tuhanmu,
Apapun Akan Anda Kuasai
Apakah ada jalan pintas untuk meraih kesuksesan? Jawabannya, belum ada! Segalanya membutuhkan proses. Tapi jangan khawatir, karena pada dasarnya, setiap orang memiliki kemungkinan dan kesempatan untuk sukses dan mendapat untung besar. Namun dalam prosesnya setiap orang harus banyak belajar dan benar-benar mengenal Pemilik Kesuksesan (Ma’rifatullah), memahami siapa dirinya (ma’rifatul Insan), apa tujuannya (ghooyatul hayaat) dan langkah apa yang harus dikerjakannya (minhaajul hayaat), yang harus dilaksanakan dengan penuh yakin dan keteraturan (munadzomun fi syu’unihi), semangat dan integritas. Sekalipun ia harus memulai dengan hal-hal yang dianggap kecil dan sepele bahkan divonis hina oleh orang lain.
Membaca tidak boleh menanti waktu luang, karena didunia ini tidak ada waktu luang, seorang penganguranpun merasa sibuk mencari kerja, apalagi yang sudah bekerja, maka anda harus meluangkan waktu untuk membaca. Ayat yang pertama turun ke muka bumi adalah perintah membaca, dengan banyak membaca orang akan dewasa, dengan banyak membaca orang akan terbuka paradigma dan pemikirannya, dengan membaca dia akan bijaksana dalam setiap kebijakannya, dengan membaca dia dapat menguasi dunia. Seseorang yang banyak membaca tidak mungkin geger dan sibuk berantem gara-gara kunut dan tidak kunut, teraweh 11 atau 23, berjengot atau tidak berjenggot, monogami atau poligami. Orang yang banyak baca mustahil hak suara politikya bisa ditukar dengan sembako atau beberapa rupiah. Dengan membaca akan membentuk pribadi menjadi lebih hebat dari keadaan saat ini, karena kehidupan itu sendiri adalah buku dahsyat yang paling unik dan guru yang terbaik. Miracle Happen mengatakan : Learn from the Best! Work with The Best! Do the Best! Believe and Pray for the Best!
Namun kita harus sadar, bahwa belajar tanpa dibarengi dengan iman kepada Allah, akan menyebabkan kesesatan dan kesombongan. Sebut saja, Musailamah Al-Kadzab, Ahmad Ghulam Ahmad dan Ahmad Mushodiiq yang mengaku Nabi, atau Salman Rusdi dengan ayat-ayat setannya atau Darwin dengan teori evolusinya. semua mengarahkan manusia kepada kesesatan. Dan masih banyak lagi contoh orang-orang yang sesat dan menyesatkan, akibat dari salah baca dan baca tanpa iman dan guru yang benar.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu)”. (QS. Al-‘Alaq (96):1-7)
Maka dari itu, baca dan terus baca, dengan selalu menyebut nama Allah sang pemilik segala ilmu. Jangan sampai anda kehilangan momentum apapun kecuali untuk membaca, karena membaca dapat mengantarkan kesuksesan anda. Kemunduran ummat Islam saat ini karena kurangnya motivasi membaca, tidak seperti orang Eropa saat ini, yang selalu menggunakan momentum apapun untuk membaca, lihatlah hasilnya. Charles G. Bluhdorn sudah menjadikan Gulf & Western Industries sebuah kerajaan bisnis bernilai berjuta-juta dolar setahun. Leonard Bernstein sudah menulis West Side Story dan mengukuhkan reputasi sebagai seorang komponis dan dirigen Amerika yang cemerlang. Karena mereka mau membaca dan membaca. lalu, bagaimana dengan anda? Ayo membaca!
Pengetahuan yang benar menyebabkan lahirnya perilaku, tindakan dan perbuatan yang terpuji. Ilmu dapat menghasilkan ilham, gagasan baru dan adaptasi dalam dunia nyata. Karena Rasulullah Muhammad SAW menggambarkan bahwa ilmu adalah cahaya, siapapun yang menginginkan kesuksesan di dunia, maka harus dengan bekal ilmu dan barangsiapa yang ingin meraih kebahagian di akherat maka harus dengan ilmu, barang siapa yang ingin bahagia dunia akherat maka harus dengan ilmu. Seorang ilmuan bernama Albert Einstien mengatakan “Ilmu tanpa agama adalah buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh.”
Dekat Dengan Ulama, Berarti Dekat Dengan Nabi.
Jadikan Ulama sebagai motivator, guru dan cermin yang baik. Karena ulama adalah warotsatul ambiya (pewaris nabi). Belajarlah dari keberhasilan dan kegagalan orang lain. Jangan sombong kalau anda lebih hebat dalam beberapa bidang dibandingkan dengan orang lain, dan jangan berkecil hati jika anda tidak segemilang mereka dalam bidang lainnya.
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata : ”Allah SWT menyanjung ahli ilmu, memuji dan memuliakan orang yang berilmu, dengan menjadikan kitab-Nya sebagai ayat-ayat yang nyata (jelas) dalam dada mereka. Ini merupakan kekhususan dan kebaikan bagi mereka dan tidak diberikan kepada yang lainnya." (Miftah Daari As-Sa'adah hal. 1/50). Allah berfirman yang artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Al-Mujaadilah :11).
Bodoh Menyebabkan Jauh Dari Allah SWT.
Kegagalan manusia dalam menemukan ilmu tentang kesempurnaan jati dirinya menyebabkan dia jauh dari penciptanya, hal ini dikuatkan oleh pendapat Dr. A. Carrel dalam bukunya, Man the Unknown, yang menjelaskan tentang kesukaran yang dihadapi untuk mengetahui hakikat manusia. Dia mengatakan bahwa pengetahuan tentang makhluk-makhluk hidup secara umum dan manusia khususnya belum lagi mencapai kemajuan seperti yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya.
Rasulullah bersabda : ”Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal penciptanya (jalan bahagia).” (HR. Muslim).
Prof Dr. Asri Rasyad, M.Sc., Ph.D. dalam pengantar Buku Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran mengatakan : ”Ada berbagai cara orang menyelesaikan persoalan yang dihadapi manusia. Ada yang pergi ke kuburan atau ke dukun meminta tenaga ghaib membantunya, ada yang pergi kepada seseorang yang dianggapnya ahli, tetapi ada pula yang berpaling kepada ilmu pengetahuan. Orang berpendidikan dan berilmu pengetahuan tidak sepantasnya berbuat seperti itu, akan tetapi kenyataannya tidaklah selalu demikian.”
"Ibnu Katsir rahimahullah berkata, orang yang takut kepada Allah SWT dengan benar hanyalah ulama, karena semakin mengenal Allah yang Maha Agung, Maha Berkuasa, Maha Mengetahui, yang memiliki sifat kesempurnaan dan kebaikan, maka pengenalan, pengetahuan, dan ketakutan terhadap-Nya akan semakin sempurna." (Tafsir Ibnu Katsir 3/163). Allah berfirman: ”Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambanya, hanyalah ulama." (QS. Al- Fathir : 28).
Syeikh Syahid Hasan Al Banna mengatakan : Pandangan agama dan pandangan logika memiliki wilayahnya masing-masing yang tidak dapat saling memasuki secara sempurna. Namun demikian, keduanya tidak pernah berbeda (selalu beririsan) dalam masalah yang absolut. Sesuatu yang relatif harus disandarkan pada yang absolute.
Imam Al Qurtubi rahimahullah berkata : "orang yang tahu berbeda dengan orang yang tidak tahu, demikian juga orang taat tidaklah sama dengan orang bermaksiat. Orang yang mengetahui adalah orang yang dapat mengambil manfaat dari ilmu serta mengamalkannya. Dan orang yang tidak mengambil manfaat dari ilmu serta tidak mengamalkannya, maka ia berada dalam barisan orang yang tidak mengetahui". (Tafsir Al-Qurthubi hal. 5684).
Allah berfirman yang artinya : “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu`min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya." (QS. At-Taubah : 122].
Ilmu Akan Menjagamu (Renungan Imam Ali RA)
“Ilmu lebih utama daripada harta, Ilmu adalah pusaka para Nabi, sedang harta adalah pusaka Qarun, Sadad, Firaun, dan lain-lain”. “Ilmu lebih utama daripada harta, kerana ilmu itu menjagamu sedangkan harta malah engkau yang harus menjaganya”. “Harta itu bila engkau tasarrufkan (berikan) menjadi berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau tasarrufkan akanbertambah”. “Pemilik harta disebut dengan nama bakhil (kikir) dan buruk, tetapi pemilik ilmu disebut dengan nama keagungan dan kemuliaan”. “Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak”. “Ilmu lebih utama daripada harta, karena diakhirat nanti pemilik harta akan dihisab, sedangkan orang berilmu akan memperoleh syafa’at”. “Harta akan hancur berantakan kerana lama ditelan zaman, tetapi ilmu tidak akan rosak dan musnah walau ditelan zaman”. “Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedang ilmu membuat hati menjadi bercahaya”. “Ilmu lebih utama daripada harta, kerana pemilik harta bisa mengaku sebagai Tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedang orang yang berilmu mengaku sebagai hamba kerana ilmunya”.
Buya HAMKA berkata: “Ada ilmu ada harta jadi orang mulia, ada ilmu tidak ada harta jadi hamba orang, kalau tidak ada ilmu tidak ada harta jadi binatang.”
(Bersambung….)
Indahnya Berbisnis dengan Tuhan (Allah SWT)
Ketua MPR RI
Pesan Buku disini,Mau?
Sekarang Discount!
<
GRATIS :
Panduan Lengkap Menghasilkan Banyak Uang dari Internet.Klik disini Ajah!:
Posting Komentar
Posting Komentar