Tips Belajar Berbicara Didepan Umum
Siapa pun memiliki kesempatan untuk berbicara di depan publik. Ini berarti bukan hanya selebritis, politikus, dan orator yang berhak menggunakan gelar pembicara publik karena kemampuan itu dimiliki oleh setiap manusia. Mampu atau tidaknya kita menjadi seorang pembicara hanya masalah tekad dan disiplin dalam mengembangkannya.
Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dialah pencipta segala KEAJAIBAN (Mukjizat). Maka jangan batasi keimanan Anda akan kasih sayang, Kekuatan, dan kemurahan rezeki-Nya. Saatnya kita menjemputnya dengan CARA dan PANDUAN yang benar.
Kurikulum Kepemimpinan/Public Speaking
Jika Anda merasa saat ini merasa malu atau enggan atau bahkan stress ketika disuruh bicara di depan publik, jangan khawatir, sepertiga penduduk Amerika juga merasakan hal yang sama. Public speaking atau berbicara di depan publik bagi sebagian orang merupakan hal yang berat dan sukar, bahkan jika perlu dihindari. Ada juga yang beranggapan bahwa public speaking bukanlah bagian dari jalan hidupnya, biarlah orang lain yang memang berbakat untuk menjadi pembicara yang melakukannya.
Apakah public speaking adalah persoalan bakat? Tidak. Setiap orang punya bakat yang sama untuk berbicara, tinggal bagaimana orang tersebut mengembangkannya.
Dapatkah orang yang pendiam/introvert menjadi pembicara yang ulung? Tentu saja bisa. Pendiam hanyalah soal pembawaan. Banyak pemimpin yang berpembawaan diam, namun saat berorasi berapi-api dan mampu mengobarkan semangat.
Kunci dari public speaking adalah latihan. Saat ini, mulailah berlatih untuk berbicara di depan kelas saat ada kesempatan. Dengan latihan dan memperbaiki diri terus menerus, maka kemampuan untuk dapat berbicara di depan umum akan semakin meningkat. Ingat! Jangan berputus asa atau gampang menyerah manakala Anda merasa bahwa pembicaraan Anda tidak/kurang bagus.
Tanpa kita sadari, bagi kita yang tinggal di budaya timur, sering kali kita merasa malu untuk berbicara/presentasi di depan umum / Khalayak ramai, kadang kita merasa minder, kurang percaya diri, takut ditertawakan, merasa belum layak, sehingga membuat banyak sekali kesempatan disepan mata yang lewat begitu saja, dan diambil oleh orang lain.
Prinsip tak ada seorang pun yang awalnya berpengalaman, contohnya pada waktu kita lahir ,saat bayi tidak bisa langsung bisa berdiri,butuh merangkak dan belajar berdiri, tidak ada seorang wanitapun yang awalnya pernah punya pengalaman melahirkan seorang bayi.
Saat ini saya mau sharing langkah-langkah apa saja yang perlu disiapkan sebelum kita berbicara didepan orang lain:
1. Persiapkan bahan untuk presentasi kita, apa saja yang perlu dibicarakan, singkat, padat, buat point-pointnya. Usahakan selalu ditulis sehingga kita mudah membaca, saat presentasi , dan membuat kita lebih focus akan apa yang kita sampaikan.
2. Persiapkan penampilan kita saat presentasi. Perhatikan penampilan kita dari bawah sampai atas, sepatu, usahakan bersih, celana, kemeja, usahakan warnanya selaras dengan dasi, jas. Rambut rapi, dan lain-lain, ini merupakan faktor penting sehingga membuat kita lebih Percaya diri saat berbicara.
3. Latihan berbicara didepan kaca, dengan pasangan anda,saudara, orang terdekat dan persilahkan mereka menilai penampilan anda. Siapkan intonasi, gaya bahasa, susunan kata,
4. Siapkan mental positif bahwa anda bisa melakukannya walaupun yang pertama kali, ingat selalu ada titik awal dalam melangkah, ada pribahasa dari tiongkok mengatakan, 1000 langkah dimulai dari langkah pertama.
5. Selalu mengevaluasi diri anda setelah latihan, mungkin dengan merekam suara anda lewat Hp, atau Alat perekam lainnya.
Berbicara didepan umum ? Siapa takut?
Berbicara merupakan suatu kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan karena berbicara digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam berbagai aktifitas. Berbicara sangat mudah dilakukan terutama dalam keadaan santai dengan teman, keluarga atau kolega kita. Namun pada beberapa orang berbicara itu akan mejadi sangat susah jika berada dihadapan khalayak ramai karena hal ini sudah melibatkan ketahanan mental yang prima. Pengalaman didalam menyampaikan sesuatu dalam pikiran kita dihadapan banyak orang memang membutuhkan latihan dan keberanian diri. Dengan banyak berlatih dan belajar bagaimana menyiasati berbagai situasi saat berbicara merupakan salah satu resep mujarabnya.
Apakah berbicara itu?
Menurut beberapa sumber, berbicara dapat didefinisikan sebagai :
Ujaran sebagai suatu cara berkomunikasi mengungkapkan pikiran, pandapat, gagasan, parasaan, dan keinginan dengan bantuan lambang-lambang yang di sebut kata-kata(Tarigan, 1981:8)
Ujaran yang merupakan ekspresi dari gagasan-gagasan pribadi seseorang (Powers, 1954:5-6)
Untuk memulai berbicara didepan forum umum, ada 4 faktor yang harus dimiliki oleh seorang pembicara , yaitu :
Percaya Diri
Salah satu faktor utama yang wajib pertama kali dimiliki oleh pembicara. Jika seorang pembicara tidak percaya diri maka akan sulit baginya untuk menyampaikan ide dan gagasan yang ada didalam pikirannya. Hal ini disebabkan hatinya sudah diliputi rasa grogi,malu atau takut sehingga bingung harus menyampaikan apa dan tidak tahu dari manakah untuk memulai presentasinya. Rasa percaya diri ini dapat dilatih perlahan dengan mulai berlatih berbicara dihadapan forum-2 kecil dengan tema pembicaraan ringan dan santai.
Kejelasan Suara
Gunakan suara yang dapat didengar jelas oleh audien (pendengar). Volume suara cukup sedang-2 saja dan jangan menggunakan istilah-2 yang sulit dimengerti oleh audien karena tingkat pengetahuan dari masing-2 audien tidak sama. Penggunaan istilah-2 umum mungkin akan sangat membantu para audien memahami apa yang kita sampaikan.
Ekspresi/Gerak Mimik
Seorang pembicara juga merupakan seorang aktor dihadapan audiennya. Penggunaan ekspresi yang tepat sesuai tema pembicaraan kita akan dapat membuat audien menjadi lebih semangat untuk mengikuti setiap detil pembicaraan kita dan terhindar dari kantuk akibat kebosanan melihat cara berbicara kita. Sebagai contoh, misalnya kita berbicara mengenai kepahlawan para pejuang tempo dulu didalam acara HUT RI maka tentu saja ekspresi semangat berkobar-2 harus kita tunjukkan didepan umum tanpa mengurangi penyampaian makna pembicaraan.
Kelancaran Komunikasi
Agar audien dapat menangkap maksud penyampaian pembicara maka cara menyampaikan haruslah lancar dan terunut dengan baik. Berbicara dengan tersendat-sendat atau terputus-putus karena adanya gangguan faktor lain (mis: HP berdering terus) dapat mengurangi antusias audien sehingga menimbulkan kejengkelan yang dapat merugikan pembicara itu sendiri.
Kiat-kiat berbicara di depan umum
Ibarat sebuah masakan mempunyai sebuah resep maka agar dapat berbicara sukses didepan umum juga mempunyai kiat-kiat yang patut dicoba, yaitu :
Menguasai medan dan mengetahui siapa calon pendengar terlebih dahulu sehingga dapat menyusun strategi agar mereka dapat antusias sewaktu kita mulai berbicara.
Gunakan tema pembicaraan yang sesuai dengan tingkat kemampuan daya tangkap pendengar/audien sehingga mereka tidak menjadi bosan dan kemudian mengabaikan pembicaraan kita. Audien cenderung bosan dan mengobrol atau mengantuk ketika pembicara menyampaikan materi yang tidak bisa ditangkapnya.
Menggunakan pilihan kosakata yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pendengar agar tidak terjadi salah komunikasi.
Jika terjadi gangguan psikologis, sebaiknya alihkan perhatian kita dengan cara memegang sesuatu atau menggunakan media sehingga rasa stress/kuatir dapat kita alirkan ke media tersebut sehingga tidak mengganggu konsentrasi sewaktu berbicara.
Berani memulai berbicara dan berusahalah mencari celah untuk menarik antusiaisme audien guna menghidupkan suasana komunikasi kita.
Sebagai pembicara kita harus tenang untuk menghindari alur berpikir yang melompat-lompat / cerita yang tidak runtut sehingga dapat membuat pembicaraan kita terlihat tidak tentu arahnya.
Beri penekanan pada topik yang menjadi tujuan kegiatan berbicara tersebut dengan cara menyampaikan suatu kalimat secara berulang-2 secara tepat sehingga tidak terkesan mendikte audien.
Faktor pengganggu sewaktu berbicara didepan umum
Ada beberapa hal yang harus dihindari oleh pembicara agar tidak merusak suasana kegiatan berbicaranya, yaitu :
Tidak menguasai topik pembicaraan atau topik terlalu sulit bagi pembicara untuk menyampaikan. Hal ini dapat menyebabkan pembicara menjadi bahan tertawaan audien karena terkesan bodoh dan sok tahu.
Rendah diri sewaktu berbicara. Hal ini biasanya disebabkan oleh timbulnya rasa takut, ragu-2 , pesimus serta malu pada diri pembicara sehingga mengganggu penyampaian topik dan terkadang bisa membuat pembicara lupa akan materi yang hendak disampaikan.
Adanya gangguan dari pihak eksternal seperti lokasi terletak didekat kegaduhan, rusaknya alat komunikasi dan tempat yang kurang nyaman (mis: ruangan tidak berAC sehingga membuat pembicara dan audien menjadi cepat gerah).
Kondisi tidak sehat sehingga menyebabkan tidak adanya konsentrasi dalam penyampaian materi serta kadang dapat juga menganggu alat artikulasi (mis: suara menjadi serak).
tips berbicara dengan baik di depan umum
Banyak orang yang jago dalam berpikir, pandai dalam berkata, dan ahli dalam bersikap. Tak jarang hal tersebut sering mengundang decak kagum bagi masyarakat. Hanya saja, banyak sekali orang yang sulit untuk berkomunikasi di depan. Berikut tips sederhana untuk membuat seseorang mampu berbicara dengan baik di depan umum.
1. Jangan berbicara menggunakan pikiran, biarkan hati yang berbicara.
Maksudnya, jangan terpaku pada pokok bahasan yang dibawakan dan arahan yang disusun. Berbicara dengan hati jauh lebih enak dan nyaman dibanding harus berbicara dengan penuh konsentrasi dan memperhatikan gaya bahasa. Orang lebih nyaman mendengar percakapan ketika si pembicara berbicara dalam kondisi bebas dan tidak dipaksakan.
2. Kuasai tatapan mata audiens.
Ketika berbicara, jangan memandang hanya kepada satu titik. Biarkan mata menjelajah kemana-mana untuk mengetahui intensitas ketertarikan audiens. Apabila anda menangkap sinyal ke-bete-an dari audiens, anda bisa menekankan pandangan anda pada dirinya. Lebih baik lagi jika bahasa tubuh anda mengarah kepadanya sehingga setidaknya ia merasa diperhatikan.
3. Gunakan intonasi suara yang dinamis
Suara yang datar dan tidak berirama membuat audiens menjadi bosan dan ingin tidur. Suara yang tinggi dan memekakkan telinga membuat saraf pendengaran audiens menjadi terganggu. Dinamiskan suara dan kendalikan suara anda pada titik nyaman anda ketika berbicara. Intonasi yang dipaksakan akan membuat anda tidak nyaman dalam berbicara.
4. Bahasa tubuh membantu audiens menangkap maksud pembicaraan audiens
Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika mendengar, manusia jauh lebih banyak menggunakan matanya dibanding telinganya. Tidak percaya? Coba anda membaca buku sambil mendengar musik. hapalkan lirik musik tersebut sambil membaca buku dengan suara yang nyaring. Bisa ga?? Dijamin ga bisa. Tetapi coba hapalkan isi buku sambil mendengarkan musik. Pasti jadi jauh lebih mudah.. Artinya, apa yang sebenarnya ditangkap audiens dalam percakapan sebenarnya adalah apa yang mereka lihat, baru apa yang mereka dengar. Oleh karena itu perbaiki bahasa tubuh anda.
5. Perluas pengetahuan
Kalo kebanyakan orang berpikir bahwa untuk menjadi MC (Master of Ceremony), seseorang hanya butuh panda berbicara, maka kebanyakan orang salah besar. Untuk menjadi MC atau dalam kasus ini pembicara, seseorang butuh untuk mengemas pembicaraan untuk menjadi lebih menarik. Sekalipun itu pembicaraan tentang hal2 yang sangat membosankan seperti fisika, dll. Kebanyakan orang tertarik untuk berbicara pada hal2 yang mereka rasakan menarik dan menyenangkan hati seperti bergosip, cerita kriminal, cerita porno, dll. Artinya, seorang pembicara yang baik harus memiliki pengetahuan yang luas agar pembicaraannya terdengar menarik. Makanya, perluas dulu wawasan sebelum berbicara.
Sekian tips2 menarik untuk mampu berbicara dengan baik di depan umum. Tips ini sering kumanfaatkan dan terasa gunanya. Tips ini aku rumuskan sendiri dengan menyesuaikan pada kondisi kehidupanku. Apabila tips ini dirasa tidak sesuai, aku cuma bisa berkata, mungkin kita hidup dalam dunia yang kondisi kehidupannya berbeda.
Tips Berbicara di Depan Umum
Sedikit ilmu yang bisa diberikan mungkin bermanfaat bagi para pembaca. sebenernya ada banyak tips nya cuman yang saya pake hanya beberapa dan sangat bermanfaat. Bayangin jam terbang berbicara dah banyak (dari lahir sampe sekarang bicara mulu), tapi begitu suruh persentasi langsung panas - dingin, mual - mual, kejang- kejang, trus akhirnya muntah - muntah (alah lebay)
Pegangan (Cari benda untuk pegangan)
ini tips yang lumayan ampuh dan hampir dipake dibanyak tempat. Jika anda gemetaran atau canggung ketika berada didepan maka pastikan didepan anda ada benda berat yang bisa dijadikan penyangga. Contoh mudahnya bangku. Jika anda cukup gemetaran maka pastikan benda tersebut menutup bagian bawah tubuh anda (dari pinggang kebawah), karena akan menumbulkan sedikit rasa nyaman. Pastikan kursinya berat kalo masih gak bisa coba meja, karena benda penyangga yang berat untuk dipegang akan meredam getaran anda ketika bergetar.
Pikirkan audiens anda sebagai yang terbaik
Banyak tips yang paling umum adalah memikirkan audiens anda seperti *maaf* “monyet”. Soalnya katanya bisa meringankan beban. Saya pikir salah lah masa audiens disama ama bin-atang. Kalo seperti itu maka sisi terbaik dari kita gak keluar. Perlakukan audiens anda secara baik maka anda akan memberikan yang terbaik bagi mereka
Dengarkan maka anda akan didengar
Common tips, very very common. Seperti layaknya hukum timbal balik, belajarlah menjadi pendengar yang baik maka anda akan didengarkan ketika berbicara. Sebenarnya ketika kita menjadi pendengar yang baik maka kita dapat mempelajari bagaimana menjadi presenter yang bagus dan melakukan apa yang harus dilakukan bukan melakukan yang tidak boleh dilakukan
Salah satu jurus ampuh saya
Didunia ini bahkan pembicara terbaikpun pasti mengalami trauma ketika berbicara didepan (walau hanya sebentar). Coba pikirkan ini jika anda mengidap keanehan yang jarang dilakukan orang bagaimana persaan anda jika bertemu dengan orang yang mempunyai perilaku yang sama dengan anda. Didunia ini banyak yang sama seperti anda jika akan berbicara didepan maka akan kejang - kejang. Maka pikirkanlah bahwa banyak yang seperti anda bahkan audiens anda juga pasti seperti itu. Buatlah diri anda merasa nyaman karena mengetahu bahwa anda punya banyak teman yang sama seperti anda
Kiat Menjadi guru/murobbi/mentor yang asik
Ikhlas
Luruskan niat, segala yang kita lakukan untuk mengharap ridho Allah semata
Menghafalkan nama
Menghafalkan nama merupakan salah satu kunci pembuka hati. Hafalkanlah nama binaan/murid kita, nama panggilannya, nama keluarganya (suami, anak,orang tua), alamatnya, hobbynya dsb agar terjadi hubungan yang lebih akrab dengan mereka. Orang tentu akan senang dan merasa diperhatikan jika kita panggil dengan nama kesayangannya.
Bermuka manis dan banyak senyum
Bermuka manis merupakan salah satu kewajiban seorang muslim kepada muslim lainnya. Bahkan dikatakan bahwa senyum adalah shodaqoh yang paling mudah.
Kuasai materi
Materi harus dikuasai dengan baik, kalau bisa tambah dengan materi pendukung diluar materi pokok. Jika materinya saja kita nggak menguasai, bagaimana bisa menyampaikan dengan baik? Ingat, kita bisa memberi kalau kita mempunyai sesuatu.
Siapkan mental dan ruhiyah
Siapkan mental dan ruhiyah sebelum memberikan materi dengan cara memperbanyak ibadah mahdhoh seperti shalat sunnah dan tilawah Al Qur'an. Jangan lupa berdo'a agar dimudahkan dalam memberikan materi.
Bicara dengan bahasa mereka
Berbicara dengan anak sekolah tentu harus dibedakan dengan berbicara kepada ibu rumah tangga, berbeda juga dengan berbicara pada profesional. Harus menggunakan pendekatan yang berbeda sesuai dengan kapasitas mereka.
Ketika berbicara dengan ibu rumah tangga, tak perlu bahasa yang ilmiah ataupun hi-tech (istilah negri BBM), gunakan bahasa yang sederhana yang mudah mereka mengerti. Hubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari mereka seperti masalah anak, tetangga, suami, dsb.
Ketika berbicara dengan anak sekolah, hubungkan materi dengan pelajaran sekolah. (mentor yang baik harus banyak belajar). Misalnya ketika materi banyak disinggung ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan (Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah, dll). Insya Allah mereka akan semakin antusias. Jangan kaget kalau kemudian mereka akan bertanya tentang banyak hal dari A-Z.
Siapkan ice breaking
Adakalanya ketika belajar orang menjadi bosan/mengantuk. Karena itu siapkan ice breaking berupa games, jokes atau teka-teki. Bisa juga dengan senam otak.
Beri hadiah
Sesekali berikan hadiah, tak perlu yang berharga mahal atau mewah, tapi berikan sekedar kemampuan kita. Hadiah bisa berupa buku kecil, sebatang coklat atau mungkin pembatas buku buatan kita sendiri.
Do'akan
Terakhir, dan yang paling penting. Jangan lupa do'akan mereka agar selalu mendapat hidayah dari Allah Sang Pemberi Hidayah.
Kiat menjadi Mentor yang baik
Di bawah ini adalah daftar sifat yang perlu dimiliki seorang mentor yang baik :
1. Apresiasi terhadap perbedaan
Seorang mentor yang baik perlu mengapresiasi perbedaan individual murid-muridnya. Sang mentor harus mampu mengenali apa kelebihan masing-masing muridnya dan memupuk bakatnya. Lebih penting lagi, sang mentor tidak boleh memaksakan setiap muridnya untuk menempuh karir yang sama, karena setiap karir memiliki kebutuhan dan kecocokan dengan kemampuan dan bakat yang berbeda.
2. Keterbukaan
Seorang mentor harus bersikap terbuka dan selalu bersikap antusias dalam berkomunikasi dengan muridnya. Di tengah semua kesibukan yang harus dijalani, sang mentor perlu bersikap responsif, menjadi pendengar yang baik, dan memberikan perhatian personal bagi masing-masing muridnya.
3. Pembimbingan
Seorang mentor harus tahu bagaimana menyeimbangkan antara kapan harus memberi tahu setiap detil yang diperlukan muridnya dan kapan harus membiarkan muridnya mencari tahu sendiri secara mandiri. Jika sang mentor terlalu ketat dalam membimbing, maka sang murid akan kehilangan kemandirian. Sebaliknya jika sang mentor terlalu mengabaikan muridnya, maka sang murid akan menghabiskan waktunya secara tidak efektif.
4. Pertanyaan yang aktif
Dalam membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sang murid, seorang mentor yang baik tidaklah serta merta memberikan jawaban yang dicari. Kiat yang dianjurkan adalah menjawab masalah sang murid dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan aktif yang merangsang daya pikir sang murid. Pada prakteknya hal ini lebih memakan waktu namun lebih berhasil secara jangka panjang untuk menumbuhkan kemampuan dan kemandirian murid.
5. Merayakan keberhasilan
Setiap keberhasilan yang diraih sang murid perlu diberi penghargaan, salah satunya dengan cara merayakan bersama-sama rekan satu tim. Kiat ini jitu untuk membangkitkan motivasi murid dan membangun kebersamaan dalam tim.
6. Membangun komunitas ilmiah dan sosial
Sang mentor perlu membangun suasana yang mendukung supaya para murid merasa nyaman dalam mengekspresikan kemampuan dan mengembangkan bakatnya. Suasana tersebut bisa dibentuk dengan menyediakan waktu dan tempat khusus di mana semua anggota tim yang terlibat dapat saling bertukar pendapat secara keilmuan maupun saling bertukar minat secara sosial.
7. Pengembangan keahlian
Seorang mentor yang baik tidak hanya peduli apakah murid-muridnya mampu menyelesaikan pekerjaan yang sedang dijalani dengan baik dan tepat waktu. Ia juga secara aktif memastikan, bahwa sepanjang menjalani pekerjaan tersebut, para murid juga dapat menjaring semua ilmu dan keterampilan yang akan mereka perlukan dalam karir jangka panjang.
8. Pembentukan jaringan
Sang mentor, yang biasanya telah memiliki komunitas dan jaringan yang mapan, juga harus memastikan bahwa semua muridnya memiliki akses yang sama ke dalam jaringan tersebut. Dalam konferensi-konferensi ilmiah, sang mentor dapat mempromosikan hasil pekerjaan dan prestasi murid-muridnya kepada para kolega dalam jaringannya. Hal ini tidak saja baik untuk pembangunan karir para murid, tapi juga baik untuk membangun kepercayaan diri dan keterampilan berkomunikasi dalam diri para murid.
9. Menjadi mentor untuk sepanjang hidup
Mentor yang baik akan selalu menjadi tokoh yang sangat berkesan bagi murid-muridnya. Karena itu para murid akan selalu menghargai pendapatnya dan menikmati berkomunikasi dengannya. Di sisi lain, seorang mentor yang baik juga akan selalu antusias mengikuti aktifitas murid-muridnya bahkan setelah karir mereka berkembang dan mungkin tidak lagi berada dalam bidang yang persis sama.
Referensi: [1] Adrian Lee, Carina Dennis, and Philip Campbell, “Nature’s guide for mentors”, Nature, Vol. 447, pp.791-797, 2007.
Posting Komentar
Posting Komentar