Kiat Menjadi Orang Tua Idaman
Oleh : Ayi Muzayini E.Kosasih
CEO http://www.pesantrenbisnis.com
CEO http://bangsawancyberindo.com/bc/index3.html
Maukah Anda menjadi orang tua idaman? Orang tua yang selalu diingat, dirindu, dinanti, dibela, ditaati, dicintai, dan dido’akan setiap saat oleh anak-anak Anda? Maukah Anda dilayani para bidadari dan wildan ketika anda berada di liang lahat karena amal sholeh yang dilakukan anak Anda? Maukah Anda dihidangkan berbagai makanan dan minuman yang lezat dan menyenagkan di akhirat kelak atas ilmu yang Anda ajarkan kepada putra dan putri Anda di dunia?
Dan Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku pergi menuju Tuhanku yang pasti akan memberi petunjuk kepadaku. Wahai Tuhanku! anugerahilah aku (anak/keturunan) dari golongan para shalihin. (Ash-shaffat Ayat 99~100)
Maha Benar Allah SWT yang telah menjanjikan berbagai keuntungan kepada orang-orang yang mampu menjadikan hidupnya suri tauladan, orang tua yang menjadi idaman dalam setiap detik dalam kehidupannya. Orang tua yang diamnya adalah bertafakur, berkatanya adalah dzikir, bergeraknya adalah amal sholeh, tegurannya adalah nasihat dan kasih sayang, titahnya adalah dakwah,marahnya adalah cinta.
Subhanallah Maha Suci Allah yang telah memberikan berkah kepada Sayidul Anbiya Ibrahim AS dan menjadikannya ayah teladan sepanjang zaman. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan nabi Muhammad bin Abdillah SAW sebagai Qudwah Hasanah yang abadi. Maha Benar Allah SWT yang telah menjadikan Luqman AS sebagai guru bagi para Ayah.
Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Surat Al-Luqman ayat 13-19)
BAGAIMANA MENJADI ORANG TUA IDAMAN?
Siapa yang tidak bangga dan bahagia, jika memiliki anak yang lucu, baik, pintar, nurut, rajin, berprestasi dan sholeh. Anak yang menjadi penyejuk hati, penentram jiwa, dan pengobat lara. Pastinya dunia ini akan terasa sangat indah dan menentramkan. Namun bagaimana Anda mendapatkannya? Apakah mendapatkannya semudah mengatakannya?
Walau orangtua memiliki keterbatasan-keterbatasan yang harus dimengerti dan diterima sang anak demikian pula sebaliknya. Namun adanya keterbatasan itu tidak menjadikan seseorang menjadi kerdil atau tidak berkembang. Hal itu justru tantangan. Tentunya, tidak ada yang mustahil di muka bumi ini, jika kita berusaha dan Allah ridho kepada kita. Minimal ada tiga cara yang akan menjadikan Anda ayah idaman.
Satu, Jadilah Teladan, baik dalam perkataan ataupun perbuatan. Tunjukan keteladan Anda terutama dalam mencintai Allah, rasul-Nya dan Al-Islam. Buktikan bahwa anda sangat menghormati kedua orang tua Anda. Tunjukanlah bahwa anda selalu menyayangi dan memuliakan orang lain.
Walau kita sadari bahwa banyak pria yang secara fisik siap menjadi ayah teladan, tetapi secara psikologis belum cukup matang untuk menjalani peran itu. Mereka menjalankan peran sebagai ayah lebih karena keterpaksaan, bukan karena kesungguhan menghadirkan sosok ayah teladan bagi keluarga mereka. Bahkan tak sedikit pula pria yang memilih untuk keluar dari peran ayah. Sejumlah pria meninggalkan rumah. Sejumlah besar lain lari secara psikologis. Tubuh mereka ada di rumah, tetapi pikiran mereka melayang ke tempat lain. Mereka menjadi "penghuni" garasi, menghabiskan waktu di depan komputer, atau di depan televisi. Bahkan beberapa pria, yang merasa frustrasi karena gagal memenuhi tuntutan menjadi ayah yang baik, mengungkapkan kemarahan mereka dalam bentuk penganiayaan dan kekerasan fisik. Namun jika kita berupa sekuat tenaga menjadi ayah teladan, maka pasti ada jalan keluarnya.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah. (Surat Al-Luqman ayat 13-19)
Ketika keduanya telah berserah-diri kepada Allah, dan (Ibrahim) membaringkan putranya pada pelipisnya. Maka Kami (Allah) memanggilnya, “Wahai Ibrahim, engkau telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya dengan demikian Kami berikan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini adalah ujian yang sangat nyata. Dan Kami menggantinya dengan sembelihan yang besar. (surat Ash-shaffat Ayat 103~107)
Dua, Jadilah Pemimpin. Karena Allah SWT menjadikan setiap manusia adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawabannya.
Firman Allah Ta‘ala, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakamya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (At-Tahrim: 6).
Tiga, Jadilah Pengayom dalam semua kesempatan. Jadikanlah anak adalah amanah besar yang dicitai dan dihargai. Apa yang terjadi jika orang tua tidak menjadi pengayom? Betapa anak yang kehilangan sosok seorang ayah akan mengalami kerusakan psikologis dan menderita sindrom yang dinamakan father hunger. Disadari atau tidak, dampak negatif ini akan terus melekat dalam jiwa si anak hingga dia dewasa.
Firman Allah Ta‘ala, "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang baik." (Al-Baqarah: 233).
Mari kita coba renungkan syair karya Kahlil Gibran,seorang filsuf kebangsaan Lebanon, tentang anak.
Anakmu bukan milikmu
Mereka putra putri kehidupan
Yang rindu akan dirinya
Lewat kau mereka lahir,namun bukan dari engkau
Meski mereka bersamamu,mereka bukan hakmu
Berikan kasih sayangmu, namun jangan paksakan kehendakmu
Sebab mereka punya alam pikiran sendiri
Berikan tempat bagi raganya
Tetapi tidak untuk jiwanya
Sebab jiwa mereka penghuni masa depan
Yang tiada dapat kau kunjungi
Juga tidak dalam mimpi
Semoga artikel ini bermanfaat. Bersambung kemateri dan kajian dhuha berikutnya “Semua Anak Adalah Bintang”. Materi ini dapat diakses di
Posting Komentar
Posting Komentar