Bagaimana Cara Sukses Berwirausaha ala Chairul Tanjung dan Gub DKI Joko Widodo ? apa Jurus Jadi Orang Sukses 'Si Anak Singkong'? siapa sebenarnya Chairul Tanjung ? bagaimana rahasia sukses para pengusaha muda ?
Bandung - Chairul Tanjung 'Si Anak Singkong' hadir membagi kisah suksesnya dengan ribuan mahasiswa dan warga Kota Bandung yang datang dalam acara Jobvaganza Fiesta di Kampus Universitas Padjadjaran, Kamis (30/5/2013). Bos CT Corps ini pun banyak 'dicurhati' oleh mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya sebagai orang sukses.
Sebelum diskusi dibuka, video perjalanan hidup CT diputarkan sehingga para peserta tahu bagaimana jatuh bangun CT hingga akhirnya bisa seperti ini. Membuka Diskusi Entepreneurship, CT meminta para mahasiswa untuk menanamkan kalimat kunci untuk menjadi orang sukses Berwirausaha.
"Sukses itu hak semua orang. Semua orang itu punya hak, dan bisa sukses. Camkan dalam hati dan kepala," ujar CT di Graha Sanusi Unpad.
Tak peduli apakah dia anak presiden, jenderal, atau bukan anak siapa-siapa pun bisa sukses asal dia tahu rahasianya. "Sukses itu tergantung diri sendiri. Mau tahu apa rahasianya? Mau berpikir dan berperilaku seperti orang sukses," katanya.
Ia menyebutkan, berpikir dan berperilaku seperti orang sukses yaitu cerdas, bekerja keras serta mau bergaul dengan siapa saja alias networking. "Semua orang ingin sukses, tapi hanya sedikit yang mau berpikir dan berperilaku seperti orang sukses. Itu sebabnya orang sukses jumlahnya lebih sedikit dari orang yang tidak sukses Berwirausaha," tutur CT.
Mengingat masa lalunya, CT pun bercerita bahwa ia tinggal di rumah petak dengan WC yang terpisah dari rumah. Orang paling sukses di kampungnya saat itu adalah menjadi makelar motor. Hanya sedikit dari orang-orang di kampungnya itu yang berusaha mengubah keadaan.
CT yang saat itu diterima di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia membutuhkan uang Rp 75 ribu untuk membayar kuliah. "Ibu saya sampai menggadaikan kain batik halusnya untuk saya. Itu menjadi pemicu saya untuk tidak lagi meminta uang pada orang tua," kisahnya.
Di kampus UI, CT mulai mengasah kemampuan bisnisnya dengan menjual fotokopian pada teman-temannya. Begitu lulus, CT pun lebih memilih mengikuti hasratnya sebagai pengusaha ketimbang jadi dokter gigi.
"Saya ini lulusan dokter gigi yang enggak pernah buka praktik. Jangan diikuti yah. Nanti lulusan Kedokteran Gigi pada enggak buka praktik karena ingin jadi CT," candanya disambut tawa.
Menurutnya, tidak dosa seseorang mengambil langkah berbeda dengan pendidikan yang diambilnya semasa kuliah. Karena ilmu yang didapat saat kuliah, apapun itu, pasti akan terpakai juga.
"Seperti saya, ilmu kedokteran gigi yang dipakai adalah ketelitian dan perfeksionis. Dokter gigi kan begitu," kata CT.
Saat merintis menjadi pengusaha besar seperti saat ini, CT mengatakan bahwa dirinya melakukan hal yang tidak normal, keluar dari pakem dan berpikir out of the box. Satu yang tak kalah penting yang disebut CT adalah doa ibu.
Dalam kesempatan itu puluhan mahasiswa melontarkan berbagai macam pertanyaan pada CT. Mulai dari tips menghadapi kegagalan, meminta nasihat, hingga bertanya perihal jadi presiden. Sekitar 1,5 jam CT berbagi inspirasi dengan para mahasiswa dan menutupnya dengan acara tanda tangan buku "Si Anak Singkong' yang sudah terjual sekitar 400 ribu eksemplar.
Bagaimana situasi jalur mudik di jalur Selatan Jawa Barat dan Jalur utara Jawa Timur, saksikan di Reportase Pulang Kampung pukul 22.00 WIB Hanya di Trans TV (Tya Eka Yulianti – detikNews tya/nrl)
Sebelum diskusi dibuka, video perjalanan hidup CT diputarkan sehingga para peserta tahu bagaimana jatuh bangun CT hingga akhirnya bisa seperti ini. Membuka Diskusi Entepreneurship, CT meminta para mahasiswa untuk menanamkan kalimat kunci untuk menjadi orang sukses Berwirausaha.
"Sukses itu hak semua orang. Semua orang itu punya hak, dan bisa sukses. Camkan dalam hati dan kepala," ujar CT di Graha Sanusi Unpad.
Tak peduli apakah dia anak presiden, jenderal, atau bukan anak siapa-siapa pun bisa sukses asal dia tahu rahasianya. "Sukses itu tergantung diri sendiri. Mau tahu apa rahasianya? Mau berpikir dan berperilaku seperti orang sukses," katanya.
Ia menyebutkan, berpikir dan berperilaku seperti orang sukses yaitu cerdas, bekerja keras serta mau bergaul dengan siapa saja alias networking. "Semua orang ingin sukses, tapi hanya sedikit yang mau berpikir dan berperilaku seperti orang sukses. Itu sebabnya orang sukses jumlahnya lebih sedikit dari orang yang tidak sukses Berwirausaha," tutur CT.
Mengingat masa lalunya, CT pun bercerita bahwa ia tinggal di rumah petak dengan WC yang terpisah dari rumah. Orang paling sukses di kampungnya saat itu adalah menjadi makelar motor. Hanya sedikit dari orang-orang di kampungnya itu yang berusaha mengubah keadaan.
CT yang saat itu diterima di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia membutuhkan uang Rp 75 ribu untuk membayar kuliah. "Ibu saya sampai menggadaikan kain batik halusnya untuk saya. Itu menjadi pemicu saya untuk tidak lagi meminta uang pada orang tua," kisahnya.
Di kampus UI, CT mulai mengasah kemampuan bisnisnya dengan menjual fotokopian pada teman-temannya. Begitu lulus, CT pun lebih memilih mengikuti hasratnya sebagai pengusaha ketimbang jadi dokter gigi.
"Saya ini lulusan dokter gigi yang enggak pernah buka praktik. Jangan diikuti yah. Nanti lulusan Kedokteran Gigi pada enggak buka praktik karena ingin jadi CT," candanya disambut tawa.
Menurutnya, tidak dosa seseorang mengambil langkah berbeda dengan pendidikan yang diambilnya semasa kuliah. Karena ilmu yang didapat saat kuliah, apapun itu, pasti akan terpakai juga.
"Seperti saya, ilmu kedokteran gigi yang dipakai adalah ketelitian dan perfeksionis. Dokter gigi kan begitu," kata CT.
Saat merintis menjadi pengusaha besar seperti saat ini, CT mengatakan bahwa dirinya melakukan hal yang tidak normal, keluar dari pakem dan berpikir out of the box. Satu yang tak kalah penting yang disebut CT adalah doa ibu.
Dalam kesempatan itu puluhan mahasiswa melontarkan berbagai macam pertanyaan pada CT. Mulai dari tips menghadapi kegagalan, meminta nasihat, hingga bertanya perihal jadi presiden. Sekitar 1,5 jam CT berbagi inspirasi dengan para mahasiswa dan menutupnya dengan acara tanda tangan buku "Si Anak Singkong' yang sudah terjual sekitar 400 ribu eksemplar.
Bagaimana situasi jalur mudik di jalur Selatan Jawa Barat dan Jalur utara Jawa Timur, saksikan di Reportase Pulang Kampung pukul 22.00 WIB Hanya di Trans TV (Tya Eka Yulianti – detikNews tya/nrl)
isah sukses Berwirausaha seorang pengusaha yang bernama Chairul Tanjung ini patut menjadi referensi bagi kita semua. Liku-liku perjuangan dalam mendirikan kerajaan bisnisnya yang sangat menginspirasi para pengusaha lainnya di Indonesia.
Selain itu baru-baru ini CT sebutan akrabnya Chairul Tanjung ini menerbitkan buku yang berisi perjalanan hidupnya, karenanya buku tersebut menjadi buku best saller yang disukai semua kalangan tua dan muda. Judul buku "Chairul Tanjung Si Anak Singkong" menjadikan kepopuleran CT semakin dikenal di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak panjang lebar lagi mari kita ikuti perjalanan singkat kisah sukses seorang pengusaha berikut ini.
Chairul Tanjung berbagi rahasia suksesnya menjadi pengusaha. Menurut pria yang masuk dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes tersebut, modal utama untuk menjadi seorang pengusaha bukanlah modal yang besar.
Namun yang terpenting, seorang calon pengusaha tidak boleh cengeng dan mudah menyerah.
"Tanpa kerja keras ini semua omong kosong. Modal utama pengusaha adalah jangan cengeng, jangan mudah menyerah," kata Chairul saat ditemui dalam Pesta Wirausaha 2010 di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto Jakarta Minggu (11/4/2010).
Apa yang disampaikannya bukanlah omong kosong belaka. Namun lebih berdasarkan pada pengalamannya sebagai seorang pengusaha sukses. Ia mengaku saat memulai membangun kerajaan bisnisnya, ia sudah terbiasa bekerja lebih dari 18 jam per hari. Menurut Chairul, itu dilakukan untuk mewujudkan impiannya, yang sering dianggap terlalu.
"Anda semua akan dapat berdiri di sini menggantikan saya apabila bekerja keras. Dan dibutuhkan kemampuan entrepenuer dan manajerial yang baik. Tidak lagi semata-mata modal," ungkapnya di hadapan para wirausaha yang bernaung dalam wadah komunitas 'Tangan Diatas' (TDA).
Selain kerja keras, hal lain yang harus diingat adalah kerja ikhlas. Setelah itu, imbuh dia, baru menyerahkan segala hasil kerja keras yang dilakukannya kepada Tuhan.
Tips lainnya untuk menjadi seorang pengusaha sukses di tanah air yaitu harus mampu menciptakan bisnis yang tidak biasa (unusual). Dirinya mencontohkan bagaimana seorang pengusaha air mineral, AQUA, menciptakan peluang yang tidak dipikirkan orang kebanyakan sebelumnya. Dan akhirnya AQUA diikuti oleh banyak pengusaha lain untuk terjun di bisnis air kemasan.
"Kita juga ingat bagaimana Bill Gates menjadi pendiri Microsoft, dan menciptakan sistem komputer pertama yang dapat digunakan dengan mudah. Bill Gates juga tercatat sebagai yang paling sering masuk dalam orang terkaya di dunia. Sekarang siapa yang bisa menyaingi Microsoft. Begitu juga dengan AQUA. Tidak ada," paparnya.
Seperti diketahui, pada awal bulan lalu pemilik Para Group ini masuk ke dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia versi majalah forbes, dia menempati posisi 937 dengan jumlah kekayaan sebesar US$ 1 Miliar. Tahun lalu, pengusaha kelahiran Jakarta, 16 Juni 1962 ini juga masuk daftar 40 orang terkaya di Indonesia.
Selama ini, bidang bisnis yang pernah digeluti olehnya adalah bidang keuangan, properti, dan multimedia. Bahkan Chairul Tanjung pernah dinobatkan sebagai seorang tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia oleh Majalah Warta Ekonomi.
Chairul bukan tergolong pengusaha "dadakan" yang sukses berkat kelihaian membangun kedekatan dengan penguasa. Mengawali kiprah bisnis selagi kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, sepuluh tahun kemudian ia telah memiliki sebuauh kelompok usaha yang disebut Para Group yang membawahi dua stasiun televisi yaitu Trans TV dan Trans7. Selain itu Chairul juga membidangi usaha sektor keuangan melalui PT Bank Mega Tbk.
Kelompok usaha ini dibangun berawal dari modal yang diperoleh dari Bank Exim sebesar Rp 150 juta. Bersama tiga rekannya yang lain, ia mendirikan pabrik sepatu anak-anak yang semua produknya diekspor.
Berikut Petikan Singkat Perjalanan Hidupnya Chaireul Tanjung :
Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 50 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group.
Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.
Karier dan kehidupan
Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.
Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.
Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).
Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam .
Latar belakang pendidikan
Berikut profile selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung.
SD Van Lith, Jakarta (1975)
SMP Van Lith, Jakarta (1978)
SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
Executive IPPM (MBA; 1993)
Pemikiran
Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting.
Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha,seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung.
sumber :- yahoo news - wikipedia.org
Cara Sukses Berwirausaha ala Chairul Tanjung dan Gub DKI Joko Widodo Memaparkan Kiat Sukses Berwirausaha
Ribuan peserta diskusi Enterpreneurship memenuhi ruangan SMESCO Convention Hall yang menghadirkan Pengusaha Sukses Chairul Tanjung (Pimpinan dan pemilik Trans Corp) dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai narasumber diskusi yang membahas bagaimana menjadi seorang wirausahawan yang sukses.
Menurut Chairul Tanjung (CT), Gubernur Joko Widodo itu spesial dan berasal dari wirausahawan. Sekalipun sekarang tokoh politik tetapi jiwa tetap jiwa wirausahawan. Bahkan waktu pembukaan Trans -7 di Makasar, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diundang menjadi tamu khusus.
Berikut 5 Cara Sukses ala Chairul Tanjung :
1. Sukses itu adalah hak milik setiap orang.
“Mau dari keluarga kaya, kurang mampu, Sukses itu hak milik setiap orang “, ulang beliau menekankan.”Tetapi bersyukurlah kalau anda berasal dari keluarga yang mampu, nah, kebetulan saya berasal dari keluarga yang kurang mampu, saya katakan kurang mampu karena “saya enggak punya pilihan” terlahir dari keluarga seperti apa.”
Ketika Chairul Tanjung mengetahui bahwa uang kuliahnya berasal dari kain halus (baca: batik) yang dijual dan digadaikan oleh ibunya, pada saat itu dia bersumpah bahwa ia tidak akan pernah meminta uang dari orang tuanya lagi. Itulah komitmennya. Sehingga ia mulai mencari uang sendiri sewaktu ia kuliah dengan jasa fotocopy. (yang pada akhirnya lulus dengan predikat dokter gigi)
Bagi CT,
2. Wirausaha tanpa sebuah komitmen adalah omong kosong.
Dalan berwirausaha, mulailah dari sesuatu yang dikuasai dan bisa dipegang dan berhasil
Berapa uang yang didapatkan tidak menjadi masalah, yang penting adalah berhasil. Mendapatkan uang Rp.10,000.00 (sepuluh ribu) dari penghasilan pertama jauh lebih sulit dari pada mendapat 1 milyar dari penghasilan kedua. Cari sepuluh ribu itu susahnya setengah mati. Kenapa setengah mati? karena kita memperolehnya dari jerih payah kita sendiri dari keringat sendiri.
3. Dalam berwirausaha juga kita memerlukan Networking, tempat dan tentu sebuah kepercayaan.
4. Sesuatu yang terjadi dalam hidup tidak terlepas dari apa yang terjadi dari masa lalu. Apa yang terjadi di masa lalu akan berpengaruh di kehidupan masa depan. Karena itulah, kita harus hadapi proses dan kuat terhadap tekanan.
. Jadi apa yang kita lakukan sekarang akan berpengaruh kepada masa depan kita.
“Ketika kita kecil kita sudah hadapi hidup yang keras, gede nya kita akan kuat terhadap tekanan. Itulah yang saya alami.” tutur Chairul Tanjung.
4. Sesuatu yang terjadi dalam hidup tidak terlepas dari apa yang terjadi dari masa lalu. Apa yang terjadi di masa lalu akan berpengaruh di kehidupan masa depan. Karena itulah, kita harus hadapi proses dan kuat terhadap tekanan.
. Jadi apa yang kita lakukan sekarang akan berpengaruh kepada masa depan kita.
“Ketika kita kecil kita sudah hadapi hidup yang keras, gede nya kita akan kuat terhadap tekanan. Itulah yang saya alami.” tutur Chairul Tanjung.
5. Organisatoris itu juga sangat penting, ketika SMP, SMA, Kuliah ikutlah dalam organisasi-organisasi. Hal ini sangat penting, kenapa?
1. Karena kita akan mengerti management
2. Belajar Leadership dan
3. Bertanggung Jawab
2. Belajar Leadership dan
3. Bertanggung Jawab
6. Memperhatikan keadaaan lingkungan sekitar itu juga penting, aktif di kegiatan-kegiatan sosial dengan begitu kita akan lebih sensitif terhadap apa yang terjadi pada masyarakat,memahami gerak-gerik masyarakat. Dengan demikan apa yang kita lakukan pun akan di apresiasi oleh masyarakat , kenapa? ya karena sensitifitas kita perduli terhadap masyarakat.
7. Seorang pegusaha itu harus OPTIMIS..!! jangan Pesimis..!
Seperti kue donat “Optimis itu adalah kue donatnya, pesimis itu adalah bolongnya, jadi pesimis tidak akan menghasilkan apa-apa” Optimis akan memacu masa depan kita lebih baik. Jangan Lupa “KOMITMEN”, jangan tunggu-tunggu tapi “JUST DO IT” Written by: @riacitinjaks
Posting Komentar
Posting Komentar