Sahabat Hebat Mantap Mulia, kali ini saya akan membagikan artikel tentang tiga Hal yang Selalu dilakukan Muslim Sukses, Pemimpin Sholeh, Pengusaha Dermawan, yang saya ramu dari berbagai resep masakan kehidupan orang keren, asyik, keren, sukses, murah senyum, baik hati, dan membahagiakan. Mau ?
Ikuti Serial Studi Bidang Kepemimpinan & Kewirausahaan Bersama Ayi Muzayini (Alumi FISIP HI UBL, Religious Institute State of Kuwait, Founder Istana Mulia Group)
1. Konsisten (istiqomah-istimroriyah)
- Konsisten artinya Selalu Melakukan apa yang harus dilakukan setiap hari, terus menerus tanpa berhenti satu haripun.
- Konsisten dalam berbisnis menjadi salah satu sikap yang dapat menjadikan pelaku bisnis yang biasa saja menjadi luar biasa
- Bisnis skala kecil sekalipun dan bahkan apapun bidang bisnis yang dijalankan akan berjalan baik dan menghasilkan banyak manfaat besar jika konsisten ini dapat dipegang oleh pelaku bisnis.
- Konsisten akan melahirkan pemimpin dan pengusaha yang cermat dalam berbagai aspek, seperti: cermat mengatur waktu, cermat melihat peluang, cermat mengelola organisasi, sampai cermat dalam mengambil keputusan.
- Konsisten akan melahirkan kepercayaan dan kecintaan banyak pihak sehingga dapat mengobarkan semangat yang lebih mantap dan hebat
- Konsisten akan menganulier sifat ketergesaan dan kebosanan. Mengikis penyakit Bisnis yang dimulai dengan semangat sangat tinggi, berapi- api, kemudian dalam jangka waktu tak lama mulai berangsur pudar.
- Konsisten dalam menjalankan usaha akan membuang sikap dan keputusan berhenti bisnis ditengah jalan atau berputus asa sebelum mencapai target yang diimpikan.
- Konsisten akan memberikan energy positif untuk sabar, tegar dan bertahan dengan ujian apapun. Karena seorang entrepreneur sangat sadar akan banyak badai yang menunggu dalam perjalanan bisnis . Oleh karena itu, sikap konsisten dalam menjalankan sebuah bisnis sangatlah penting bagi seorang entrepreneur. “Pengusaha yang sering dihantam badai, tidak akan goyah dengan hujan gerimis dan angin biasa, justru sang Entrpreneur akan berlayar lebih cepat dan jauh menembus samudra biru.
Sahabat Hebat Mantap Mulia. Konsisten (istiqomah-istimroriyah) adalah kewajiban Seorang Muslim Sukses, Pemimpin Sholeh, Pengusaha Dermawan
Firman Alloh : Surat Hud ayat 112 : "Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan."
Hadits Rosululloh SAW : ''Wahai Fulanah, beramallah sesuai kemampuanmu. Demi Allah Dia tidak akan jemu untuk menerima amalmu, sehingga kamu sendirilah yang merasa jemu. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah yaitu yang dikerjakan secara terus-menerus (konsisten).'' (HR Bukhari dan Muslim).
2. Persisten (Ihsan)
- Persisten adalah sikap gigih yang terus menerus dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan tertentu.
- Gigih berarti berkemauan kuat dalam usaha mencapai sesuatu cita-cita
- Menyelesaikan apa yang dimulai secara tuntas. Tidak berhenti ditengah jalan atau mogok sebelum selesai
- Sikap persisten sangat dibutuhkan dalam banyak aspek kehidupan termasuk berbisnis. Ketika seseorang melakukan bisnis, maka dibutuhkan komitmen jangka panjang untuk mencapai tujuan bisnisnya. Ada orang yang melakukannya demi menambah penghasilan bulanan, tetapi ada pula yang ingin berbisnis demi tabungan hari tua. Semuanya itu bisa dicapai bila investor melakukan bisnis yang berkelanjutan.
- Sikap ulet dan bersemangat dalam mencapai tujuan yang lebih besar.
Firman Alloh : Surat Ar-Ra’d Ayat 11 : Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Firman Alloh SWT : “ Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS Alam Nasrah : 7)
Hadits Rosululloh SAW : “Mukmin yang kuat lebih bagus adn lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, namun pada masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu mencapai sesuatu yang bermanfaat bagi kamu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu merasa tak berdaya.” (HR Muslim)
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, 40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). 41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS An Najm : 38-41)
1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, 3. yang memberatkan punggungmu? 4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, 5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. 7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, 8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. “ (QS Alam Nasrah : 1-8)
3. Tekun - Itqon
- Melakukan sesuatu dengan penuh ikhlas, yakin, sungguh sungguh, penuh cinta, kerja keras, serius, pantang menyerah, ikhtiar maksimal dan full tawakal
- itqan berarti kesungguhan dan kemantapan dalam melaksanakan suatu tugas, sehingga dikerjakannya secara maksimal, tidak asal-asalan, sampai dengan pekerjaan tersebut tuntas dan selesai dengan baik
- Itqan artinya Perfect, Excellent, Beutiful, Rapi, Tuntas, Berkualitas. Jadi Kita berharap label itqan ada pada setiap diri muslim ketika dia beramal shaleh, baik amal individu maupun amal jamai. Slogan yang dikedepankan berkaitan dengan ITQAN ini adalah Integrity & Quality,
Firman Alloh SWT : QS An-Naml ayat 88 yang artinya : "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap pada tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat itqan (kokoh, sempurna, arsitektur indah) tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".
Firman Alloh SWT : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashash: 77).
Hadits Rosululloh SAW : “Beramallâh (bekerjalah) untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan beramallâh untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok.”
lima dimensi utama dalam kerja itqon dalam perspektif Islam, yaitu:
1. Kerja Ikhlas
Etos kerja Itqon lahir dan didasari dari pondasi ikhlas. Orang yang ikhlas akan bekerja untuk beribadah kepada Alloh dan bukan sekedar dorongan kemanusiaan serta keduniawian. Orang yang ikhlas menyadari betul bahwa pekerjaannya adalah manifestasi amal sholih yang kelak ia akan menuainya di akhirat. Dalam setiap amalan hamba yang ikhlas, pasti akan selalu tergerak untuk memberikan yang terbaik. Meski pun ia tidak mendapat pujian orang lain ia tetap konsisten. Hal itu ia lakukan karena ia sadar bahwa Alloh senantiasa mengawasinya setiap saat, bahkan kelak ia akan dimintai pertanggungjawabannya di sisi Alloh .
2. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah kerja yang di dasari ilmu dan perhitungan matang, bukan asal-asalan. Kerja cerdas akan melahirkan kreativitas, terobosan-terobosan jitu, peta manajemen yang jelas, serta konsep yang matang dan terukur dalam setiap pekerjaan. Alloh telah mengajarkan kepada Nabi Dawud untuk berkarya dengan cerdas dan penuh profesionalitas dalam firman-Nya:
Artinya: “Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya dan kerjakanlah amal sholih. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kalian kerjakan.” (QS. Saba’ [34]: 11)
Artinya: “Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya dan kerjakanlah amal sholih. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kalian kerjakan.” (QS. Saba’ [34]: 11)
Pada ayat tersebut Alloh mengajarkan itqon kepada Nabi Dawud dalam membuat baju besi untuk berjihad. Di sinilah kecerdasan otak harus bermain. Tidak akan menjadi sebuah baju besi yang perfect ketika mendesainnya asal-asalan. Inilah itqon; di dalamnya ada kecermatan dalam mengukur, memotong, meletakkan, dan memutuskan. Pekerjaan itqon tidak bisa dikerjakan sempurna tanpa kecerdasan dan kehati-hatian.
3. Kerja Keras
Kerja keras adalah kerja yang penuh vitalitas atau trengginas (jawa). Kerja keras juga bisa dimaknai sebagai kerja yang tidak mudah loyo dan putus asa, serta bersabar menahan kelelahan hingga tujuan tercapai. Tidak ada pekerjaan perfect melainkan ditempuh dengan kerja keras, susah payah, bahkan seringkali melalui berkali-kali kegagalan. Namun, berkali-kali kita gagal tetap mencoba dan cari akal. Berulangkali kita jatuh terus bangkit dan jangan mengeluh.
4. Kerja Tuntas
Kerja itqon adalah kerja yang menuntaskan. Kerja tuntas inilah yang menjadi salah satu tolok ukur pekerjaan yang perfect. Ketika Nabi Nuh diperintahkan membuat kapal, maka ia mulai bekerja dari mendesain hingga mendatangkan bahan baku, bahkan ikut terjun langsung dalam mega proyek tersebut. Di saat peralatan serba tradisional, tentu membuat kapal besar yang mampu berlayar di tengah badai bukan pekerjaan yang mudah dan cepat. Namun, karena ke-itqon-an beliau akhirnya Nabi Nuh mampu menuntaskan kapal yang perkasa bahtera yang lebih hebat dari kapal Titanic yang hancur diterjang badai karena kesombongan para pembuatnya. Allohu al–Musta’an.
Ketika empat dimensi itqon tersebut terpadu di dalam seseorang, maka ia akan bisa melejitkan karya-karya terbaik untuk umat manusia. Inilah etos kerja itqon yang luar biasa di dalam Islam. Marilah kita budayakan dan biasakan Maksimalkan dan Optimalkan!
Bagi Allah, itqon adalah sempurna dan paripurna tanpa cacat dalam segala hal. Adapun dalam ukuran manusia, kesempurnaan itqon adalah upaya maksimal dan optimal yang menjadi prinsip dan target setiap amal yang dikerjakan. Rintangan tentu pasti ada. Kendala pun pasti juga muncul. Namun semua itu bukan berarti kita harus bekerja dengan malas dan culas. Justru di saat rintangan dan kendala itu muncul kita terus memacu untuk itqon.Nabi Muhammad S.A.W bersabda:
Bagi Allah, itqon adalah sempurna dan paripurna tanpa cacat dalam segala hal. Adapun dalam ukuran manusia, kesempurnaan itqon adalah upaya maksimal dan optimal yang menjadi prinsip dan target setiap amal yang dikerjakan. Rintangan tentu pasti ada. Kendala pun pasti juga muncul. Namun semua itu bukan berarti kita harus bekerja dengan malas dan culas. Justru di saat rintangan dan kendala itu muncul kita terus memacu untuk itqon.Nabi Muhammad S.A.W bersabda:
“Konsistenlah dalam kebenaran, mendekatlah padanya, bersegeralah untuk beramal di pagi hari, siang, maupun malam, dan pertengahanlah dalam segala hal niscaya engkau akan sampai ke tempat tujuan (berhasil).” (HR. Bukhori)
Anda ingin menjadi Muslim Sukses, Pemimpin Sholeh, Pengusaha Dermawan, Kuat dan Bermanfaat dunia akhirat, maka minumlah dan nikmati 3 Ramuan Ajaib Sukses ini, Pahit tapi Menyehatkan
Lengkapnya bisa di klik www.pesantrenBisnis.com
#sahabatistanamulia
#sahabatayi💕
#menujuZakat_25M
#menuju999hektaristanamulia
#im_cyberpreneur_Academy
#im_tahfidzacademy
#sahabatistanamulia
#sahabatayi💕
#menujuZakat_25M
#menuju999hektaristanamulia
#im_cyberpreneur_Academy
#im_tahfidzacademy
Posting Komentar
Posting Komentar